Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum Relevan

Program tersebut perlu ada kajian ilmiah

Bandung, IDN Times - Wacana wali Kota Bandung Oded M Danial, untuk memberikan program pemeliharan anak ayam kampung kepada anak-anak sekolah SD dan SMP demi mengurangi kecenderungan bermain gadget dan menangkal maraknya anak penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), banyak dikritisi pengamat pendidikan Kota Bandung.

Salah satunya adalah, pengamat pendidikan Iwan Hermawan, menurutnya, pencegahan siswa kecenderungan bermain gadget dengan memberikan ayam masih belum ada relevansinya.

"Jadi niatnya bagus bagaimana membudayakan anak siswa untuk senang ayam, tapi proses pemeliharan harus ada bimbingan orang dewasa,"ujar Iwan saat dihubungi IDN Times Jabar, Senin (21/10/2019).

Iwan mengatakan, anak-anak selama ini hanya tau memegang ayam saja, sedangkan jika langsung diberikan ditakutkan dia, akan menjadi bahan mainan.

"Anak selama ini hanya bisa dipegang-pegang di jadikan mainan dan akhirnya mati kasian ayamnya,"ungkapannya.

1.Semestinya siswa diajak memelihara alam

Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum Relevansulbarpedia.com

Iwan menjelaskan, hal yang lebih me dasar dari pemeliharan ayam kepada anak-anak adalah bagaimana caranya diberikan edukasi untuk memelihara alam sekitar. Selain itu kata dia, bisa juga memupuk kebersamaan dengan memelihara ayam bersama di sekitar sekolah.

"Yang harus dipupuk itu harus menyenangi alam, kalau bisa ayam disimpan di kandang deket sekolah pelihara langsung setelah besar ayan itu di potong dimakan bersama,"tuturnya.

2. Ayam bukan untuk mainan

Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum Relevanretirenotes.com

Iwan menambahkan, ayam semestinya untuk dipelihara, bukan dijadikan tempat untuk pengalihan anak bermain gadget, sehingga menurutnya alangkah baiknya program tersebut bisa dikaji lebih mendalam relevansinya.

"Ayam hidup itu bukan untuk mainan kasian juga, Nanti hidupnya tidak sehat. Ayam untuk dipelihara, kasian dia, buatkan aja mainan lain,"ungkapnya.

3. Tidak ada korelasi memelihara ayam mengurangi anak bermain gadget

Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum Relevanunsplash.com/Timothy Buck

Terpisah, Sekertaris Dewan Pendidikan Kota Bandung, Irianto juga mengkritisi wacana tersebut. Menurutnya, tidak ada korelasi antara memelihara ayam dan mengurangi anak kecenderungan bermain gadget. Apalagi jika ditinjau dari segi pendidikan.

"Dari segi pendidikan tidak ada kaitan antara ayam dengan gadget, tapi mungkin mang oded punya pengalaman masa kecil, atau mang oded mungkin pernah membaca buku dengan cara itu,"kata Irianto saat dihubungi, Senin (21/10/2019).

Irianto mengaku, sebagai seorang pendidik korelasi antara memelihara ayam dan mengurangi bermain gadget belum pernah menemukan kajian secara ilmiahnya, ia pun meminta Walikota Bandung Oded M Danial bisa membuktikan secara ilmiah.

"Saya belum menemukan argumentasi melalui kajian ilmiah, bahwa ketika dia main ayam dia tidak akan kecanduan gadget. Tapi kalau mang oded punya pengalaman pribadi ya itu saya persilahkan,"jelasnya.

4. 1.000 ayam tidak cukup kurangi anak bermain gadget

Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum Relevangoogle.com

Lebih lanjut, Irianto menjelaskan, Pendidikan itu merupakan tanggung jawab orang tua bukan hanya guru di sekolah. Oleb karena itu, mengurangi kecenderungan anak bermain gadget harus dimulai dari rumah tangga.

"Bagaimana mungkin mang oded kasih ayam tapi bapak ibunya sibuk main gadget dirumah, anaknya ga keurus. Mau seribu ayam pun diberikan ga akan bisa meninggalkan kecanduan gadget,"kata dia.

"Perlu keteladanan dalam rumah tangga, kalau rumah tangga sudah bagus baru keteladanan pemimpinnya (wali kota), baru keteladanan dari gurunya,"tambahnya.

5.Pelihara ayam agar tidak fokus bermain gadget

Wacana Pelihara Ayam untuk Siswa Kurangi Bermain Gadget Belum RelevanIDN Times/Yogi Pasha

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, dampak dari penggunaan teknologi memiliki sisi positif dan negatif. Secara positif katanya orang bisa lebih mudah memperoleh informasi secara cepat. Namun juga mereka disuguhkan informasi negatif seperti berita hoaks.

Menurutnya, Pemkot Bandung ke depan, mempunyai program yang tengah digodok yaitu membatasi penggunaan gawai bagi anak-anak khususnya siswa sekolah SD dan SMP agar tidak fokus ke gadget.

"Saya akan beri mereka untuk pelihara anak ayam kampung agar anak-anak memiliki kegiatan," katanya kepada wartawan, Senin (21/10/2019).

Secara teknis, menurutnya, anak ayam dibagikan kepada siswa untuk dipelihara di rumah masing-masing. Sebelum itu berlangsung, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada siswa cara memelihara anak ayam.

"Saya akan coba dulu sekitar 20-30 orang anak di 30 kecamatan. Kalau berhasil ke depan anak-anak akan diberi satu ekor ayam," katanya.

Oded mengatakan, program tersebut direncanakan akan dimulai tahun ini. Terlebih menurutnya harga anak ayam satu ekor hanya Rp 7500. Sedangkan jika dikalikan sebanyak 1000 ekor hanya mencapai Rp 7.500.000.

Baca Juga: Batasi Gawai, Wali Kota Bandung Bakal Beri Siswa SD Anak Ayam Kampung

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya