Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 Persen

Disbudpar Bandung sumbang PAD hanya 391 miliar pada 2020

Bandung, IDN Times - Sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kota Bandung anjlok 24 persen. Hal ini diakibatkan masa pandemik COVID-19 yang sampai saat ini masih berlangsung di Indonesia.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Tantang Surya Santana menyampaikan bahwa pada 2020 Disbudpar hanya mampu menyumbang Rp391 milliar dari mata pajak holel, restoran, dan hiburan.

Angka tersebu realistis mengingat kondisi pembatasan sosial. Penurunan memang cukup drastis, mengingat "pada 2019 itu pendapatan 780 milliar, 33 persennya dari PAD," ujar Tatang saat dihubungi, Sabtu (20/3/2021).

1. Pandemik awal relaksasi sampai 50 persen

Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 PersenTuris asing yang mendaki Gunung Rinjani berhasil turun gunung (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Di awal pandemik COVID-19, atau sekitar Maret 2020, semua sektor pariwisata lumpuh. Akses wisatawan yang dibatasi, juga jam operasional area pariwisata punt tidak dibuka.

"Dari April-Juni 2020 kan hotel tutup, restoran juga tutup. Bulan Juni baru buka dengan relaksasi 30 persen, restoran juga," ungkapnya.‎

2. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung menurun

Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 PersenDinas Humas Setda Kota Bandung

Kondisi itu semakin parah memasuki April hingga Juni 2020. Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung semakin menurun drastis. Sebelum status pandemik, Tatang mengatakan, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,4 persen kemudian menurun menjadi 4,2 persen.

"Terjadi penurunan wisatan ke Kota Bandung mencapai 50 persen. Ini menjadi salah satu faktor penurunan ekonomi di Kota Bandung," jelasnya.

3. Wisatawan domestik dan mancanegara turun sejak pandemik

Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 PersenIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada 2019 jumlah wisatawan nusantara atau domestik yang mendatangi Bandung mencapai 7,4 juta orang, ditambah dengan kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 350 ribu orang. Namun, seperti yang diduga, jumlah tersebut menurun drastis selama pandemik COVID-19.

"Setelah pandemik 2020 kita hitung melalui bandara, stasiun kereta api, dan terminal, wisatawan domestik hnya 3,2 juta, wisatawan mancanegara sekitar 20 ribu, tuturnya.

4. Relaksasi masih diberikan Pemkot Bandung

Setahun COVID-19, Pendapatan Disbudpar Bandung Anjlok 24 PersenIlustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski demikian, selama masa pandemik 2020 Pemkot Bandung telah memberikan relaksasi pada sektor pariwisata. Jenisnya beraneka ragam, mulai dari pemberian pembatasan kuota pengunjung sebanyak 50 persen, hingga penerapan protokol kesehatan dengan maksimal.

Adapun pada 2021 ini relaksasi juga diberikan seperti tertulis pada peraturan Wali Kota Bandung (Perwal) nomor 28 tahun 2021 di mana relaksasi dikurangi dari 50 persen menjadi 30 persen.

Baca Juga: Fakta Baru: Aa Gym dan Teh Ninih Sudah Pisah Rumah Sejak 2020

Baca Juga: Pengacara: Aa Gym Talak Cerai Teh Ninih karena Tak Ada Kecocokan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya