Ikut Terdampak Corona, Guru Ngaji dan Uztaz di Bandung Tunggu Bantuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung mengatakan sejumlah guru mengaji non formal dan ustaz di wilayah Kota Bandung turut terkena dampak pandemik virus corona (COVID-19). Saat ini, Kemenag mengatakan bahwa ustaz dan guru mengaji tengah memerlukan bantuan pemerintah dan masyarakat.
"Ustaz-ustaz yang bukan PNS atau bukan Penyuluh Agama Honorer (PAH) yang masih majelis taklim untuk ibu-ibu, nah itu kan perlu bantuan juga," kata Humas Kementerian Agama Kota Bandung Agus Saparudin melalui sambungan telepon, Jumat (15/5).
1. Porses pembelajaran agama secara langsung turut terhambat
Agus mengatakan, para ustaz biasanya melakukan pembelajaran agama dengan secara langsung bertemu dengan muridnya. Begitu keluar aturan physical distancing, mereka banyak menggunakan media daring sebagai medium mengajar pada murid-muridnya.
"Kendala ada karena sekarang physical distancing itu kan muridnya gak boleh ke masjid, jadi online gitu ya kemudian yang biasa ceramah itu kan gak ada sekarang," ungkapnya.
2. PAH tidak begitu terdampak karena mendapatkan bantuan dari Kemenag
Agus mengungkapkan, untuk PAH di Kota Bandung yang bekerja di lembaga pendidikan negeri sebenarnya tidak terlalu terdampak lantaran mendapatkan alokasi bantuan anggaran dari Kemenag pusat. Sayangnya Agus tidak merinci jumlah bantuan tersebut berapa dan tidak menjelaskan apa saja jenis bantuannya.
"Sebenarnya untuk PAH kan masih dapat honor per bulan dari APBN Kemenag Pusat makanya tidak terlalu diangkat untuk diberikan bantuan," jelasnya.
3. Kemenag telah bantu berikan sembako pada sebagaian ustaz dan guru agama non formal
Agus menambahkan, Kemenag baru memberikan bantuan pandemik COVID-19 ke 17 guru agama Islam non-formal dan ustaz yang tersebar di Bandung. Ia mengaku, bantuan diberikan dalam bentuk sembako tanpa uang tunai. Nantinya, pemerintah Kota Bandung juga akan memberikan bantuan.
"Mungkin dinas yang lain memberikan bantuan ke wilayah yang mana, nah kalau Kemenag baru yang Kemenag. Sekarang kalau bicara seberapa besar mereka terkena corona, itu yang perlu dikaji apakah berat banget ataukah bagaimana," kata dia.
Baca Juga: Percepat Hasil Tes Corona, Pemkot Bandung Operasikan Lab BSL 2
Baca Juga: Cegah COVID-19, Pemkot Tes Swab Secara Masif di Tiga Terminal Bandung