19 Gereja di Sukabumi Disterilisasi Jelang Natal
- Pengamanan Nataru diperpanjang hingga 4 Januari 2026Deden menjelaskan, personel pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah dikerahkan sejak 20 Desember 2025. Pengamanan diperpanjang hingga 4 Januari karena bertepatan dengan akhir pekan.
- Penyisiran gunakan alat deteksi khususTim Gegana Brimob menggunakan sejumlah peralatan khusus, mulai dari detector bahan peledak hingga mirror tactical dalam proses sterilisasi.
- Sterilisasi menyasar gereja-gereja pusat kegiatan ibadahSterilisasi dilakukan di gereja-gereja yang menjadi pusat pelaksanaan Misa Natal maupun lokasi dengan aktivitas jemaat cukup ting
Sukabumi, IDN Times - Menjelang perayaan Natal 2025, Polres Sukabumi Kota bersama tim Penjinak Bahan Peledak (Jibom) Gegana Polda Jawa Barat menggelar sterilisasi di 19 gereja yang tersebar di wilayah Kota Sukabumi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk menjaga keamanan serta kenyamanan jemaat selama pelaksanaan ibadah.
Kabagops Polres Sukabumi Kota, Kompol Deden Sulaeman, menyebutkan sterilisasi melibatkan 15 personel Jibom yang dibagi dalam dua tim penyisiran.
"Kami melaksanakan sterilisasi di 19 gereja dengan 15 personel Jibom Gegana Polda Jabar. Alhamdulillah, seluruh lokasi dinyatakan aman dan tidak ditemukan bahan kimia maupun bahan peledak," ujar Deden, Rabu (24/12/2025).
Menurutnya, kegiatan ini difokuskan pada pencegahan potensi gangguan kamtibmas, terutama yang berkaitan dengan ancaman bahan peledak di area rumah ibadah.
"Sterilisasi ini bagian dari langkah preventif, agar umat Kristiani dan Katolik dapat beribadah dengan aman, nyaman, dan kondusif," kata dia.
1. Pengamanan Nataru diperpanjang hingga 4 Januari 2026
Deden menjelaskan, personel pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) telah dikerahkan sejak 20 Desember 2025. Meski masa operasi awalnya dijadwalkan sampai 2 Januari 2026, pengamanan diperpanjang hingga 4 Januari karena bertepatan dengan akhir pekan.
"Seluruh personel sudah disiagakan sejak 20 Desember. Sesuai rundown hingga 2 Januari, namun kami perpanjang sampai 4 Januari karena bertepatan dengan weekend," jelasnya.
2. Penyisiran gunakan alat deteksi khusus
Dalam proses sterilisasi, tim Gegana Brimob menggunakan sejumlah peralatan khusus, mulai dari detector bahan peledak hingga mirror tactical.
"Penyisiran dilakukan menggunakan detector, mirror, dan alat pendukung lainnya sehingga proses sterilisasi berjalan lancar," tambah Deden.
3. Sterilisasi menyasar gereja-gereja pusat kegiatan ibadah
Sterilisasi dilakukan di gereja-gereja yang menjadi pusat pelaksanaan Misa Natal maupun lokasi dengan aktivitas jemaat cukup tinggi. Di kawasan pusat kota, tim Jibom memeriksa Gereja Katolik Santo Yosep dan Gereja Kristen Pasundan yang menjadi salah satu titik utama peribadatan.
Penyisiran juga dilakukan di Gereja Okumene, Gereja Kristus, Gereja Sidang Kristus, serta Gereja Pantekosta yang berada di area pemukiman padat.
Selain itu, tim turut mensterilisasi Gereja Advent Hari Ketujuh, Gereja Bethel Injil Sepenuh, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Zaenal Zahse. Pengamanan serupa diterapkan di GKI Penginjil, Gereja Baptis Baitani, hingga Gereja Bethel Indonesia Ebenhezer.
Sterilisasi juga menjangkau gereja-gereja lintas wilayah jemaat, seperti Gereja Bethel Tabernakel Darah Yesus, Gereja Yesus Sejati, Gereja Bethel Indonesia, Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja HKBP, serta Gereja Gerakan Pantekosta Getsman.
"Langkah sterilisasi ini diharapkan dapat memastikan seluruh rangkaian ibadah Natal di Kota Sukabumi berlangsung aman dan kondusif," tutupnya.
