Gubernur Jabar Beri 180 Paket Sembako ke Terapis Disabilitas Netra

Bantuan diberikan untuk membantu ekonomi terapis disabilitas

Bandung, IDN Times - Jabar Quick Response (JQR) menyalurkan bantuan kepada anggota Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN), Kota Bandung. Bantuan diberikan sebagai upaya meringankan beban masyarakat tunanetra.

Manager Operasional JQR Nizar Ilyasa mengatakan, ada sebanyak 180 paket sembako bantuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada KTDN. Harapannya mereka telah memiliki bekal untuk beraktifitas di bulan suci Ramadan 1443H.

"Memang dampak pandemik dirasakan semua pihak, terlebih saudara kita para disabilitas netra ujiannya tentu lebih berat," ujar Niza dalam keterangan resminya, Senin (4/4/2022).

1. Bantuan diberikan berdasarkan laporan yang diterima JQR

Gubernur Jabar Beri 180 Paket Sembako ke Terapis Disabilitas NetraPemberian 180 paket sembako Gubernur Jabar pada terapis disabilitas netra Bandung (Istimewa)

Bantuan ini awalnya diberikan karena JQR mendapatkan laporan dari komunitas Gojek on Twitter Bandung terkait kondisi disabilitas netra yang membutuhkan bantuan. Setelah itu, paporan segera direspons dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Kami mendapat laporan dari Kang agus Gojek on Twitter Bandung prihal kebutuhan bantuan untuk netra yang tergabung di KTDN, kami bersama ke lokasi untuk menyalurkan bantuan," ungkapnya.

2. Semua anggota akan mendapatkan hak yang sama

Gubernur Jabar Beri 180 Paket Sembako ke Terapis Disabilitas NetraPemberian 180 paket sembako Gubernur Jabar pada terapis disabilitas netra Bandung (Istimewa)

Sedangkan, Kordinator KTDN Abdul Halim berterimakasih atas bantuan dari Gubernur Jawa Barat melalui JQR ini. KTDN menjadi penghubung bagi terapis netra di Kota Bandung.

"Tidak enak rasanya jika yang mendapat hanya saya, agar semua kebagian, karena kita hampir semua saling mengenal," ucapnya.

3. Banyak terapis disabilitas kehilangan kerjaan karena pandemik COVID-19

Gubernur Jabar Beri 180 Paket Sembako ke Terapis Disabilitas NetraPemberian 180 paket sembako Gubernur Jabar pada terapis disabilitas netra Bandung (Istimewa)

Sebelum masa pandemik COVID-19, usaha pijat yang dilakoni anggota KTDN cukup untuk memenuhi kebutuhan keseharian. Namun, ketika pandemi pendapatannya turun karena pembatasan mobilisasi dan ketakutan terinfeksi virus.

"Di masa pandemi ini pijat menurun drastic, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan," kata dia.

Kata dia, KTDN berdiri atas dasar solidaritas sesama disabilitas netra ketika Pandemi COVID-19 dan saat ini beranggotakan 91 orang. Aktivitasnya adalah saling mendukung dalam upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi juga melaksanakan kegiatan pengajian rutin.

Baca Juga: Pemprov Jabar Bentuk Badan Pengelola Cekungan Bandung Raya

Baca Juga: Jadi Syarat Mudik, Pemprov Jabar Gencarkan Vaksinasi Booster 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya