Waspadai Kekeringan Saat Kemarau, Warga Diminta Tampung Hujan

Purwakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat mulai memikirkan langkah antisipatif menghadapi dampak musim kemarau 2022. Khususnya, untuk daerah yang termasuk wilayah Pantai Utara Jawa Barat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Bambang Sumantri menjelaskan wilayah tersebut berisiko mengalami kekurangan air saat musim kemarau. "Sudah ada dua daerah yang mulai kekeringan," katanya, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, risiko bencana kekeringan itu memang sesuai dengan kondisi geografis daerah Pantura yang relatif rata. Berbeda dengan wilayah tengah dan selatan Jawa Barat yang memiliki pegunungan sehingga lebih berpotensi longsor atau banjir bandang saat musim hujan.
1. Masyarakat diminta menabung air hujan untuk persediaan
Langkah antisipatif itu mengikuti hasil penelitian Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika mengenai awal musim kemarau pada Maret 2022. "Artinya, tingkat curah hujannya (mulai) rendah jadi bukan benar-benar kekeringan," kata Bambang.
Menurutnya, masyarakat di wilayah Pantura sangat bergantung pada cadangan air di bendungan seperti Waduk Juanda Jatiluhur atau Waduk Jatigede. Dengan begitu, masyarakat maupun pemerintah daerah diimbau melakukan program penampungan air hujan sejak sekarang, sebelum kemarau benar-benar datang.
2. Dampak musim kemarau tahun ini tidak parah
BPBD Jabar meyakinkan musim kemarau kali ini tidak akan berdampak signifikan sesuai perkiraan BMKG. Namun, masyarakat tetap perlu mewaspadainya terutama di wilayah Pantura Jawa Barat.
"Menurut informasi dari BMKG, musim kemarau tahun ini tidak ada pengaruh El Nino-nya. Jadi yang ekstrem itu kalau ada El Nino. Kemungkinan, kekeringannya normal untuk tahun ini," tutur Bambang, menegaskan.
3. Waspadai cuaca ekstrem pada masa peralihan
Dalam keterangan resmi dari Stasiun Klimatologi Bogor disebutkan bahwa awal musim kemarau terjadi pada Maret 2022 sebesar delapan persen. Adapun, puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan terjadi pada Agustus 2022 di sebagian besar wilayah Jawa Barat.
BMKG mengimbau selama masa peralihan musim hujan ke musim kemarau, masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Fenomena seperti hujan lebat, angin kencang, hingga hujan es rentan terjadi saat ini hingga Mei 2022.
4. Kemarau di sebagian wilayah Jawa Barat mengalami kemunduran
Lebih lanjut, BMKG juga memperkirakan musim kemarau kali ini dapat terjadi lebih cepat, normal atau mundur dari biasanya. Namun, lebih dari setengah (58 persen) wilayah Jawa Barat diperkirakan akan mengalami musim kemarau mundur dari waktu biasanya.
Mereka mengeluarkan peringatan dini di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Antara lain di Kabupaten Karawang dan Bekasi Utara, Garut Selatan bagian Timur, Tasikmalaya bagian selatan dan tengah, Ciamis Selatan serta Garut Selatan bagian Timur.
Baca Juga: Pemprov Jabar Pastikan Wisata Alam 2022 Dilarang Merusak Alam!
Baca Juga: Purwakarta Bersiap Hadapi Bencana Alam Dampak La Nina