Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasi

Kasus polio di Purwakarta diklaim sebagai yang pertama kali

Purwakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta mengonfirmasi kemunculan kasus polio baru setelah bertahun-tahun tak pernah ditemukan lagi. Virus tersebut dialami seorang anak berusia empat tahun lima bulan di Kecamatan Maniis.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Purwakarta, Eva Lystia memastikan anak tersebut positif polio berdasarkan hasil uji laboratorium. “Dari hasil lab yang dikirim kepada kami pada 14 Maret 2023, ada satu kasus dengan polio positif,” katanya, Senin (20/3/2023).

Setelah dilakukan perawatan intensif, pasien tersebut dipastikan sudah tidak memiliki keluhan akut seperti demam, diare dan batuk-pilek. Namun, Eva mengakui kedua tungkai pasien masih lemah.

1. Kondisi kesehatan anak tersebut sempat menurun

Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasiilustrasi anak diare (pexels.com/William Fortunato)

Eva menceritakan kondisi tungkai yang lemah pada anak tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak usianya dua tahun. Padahal, kondisi yang dikenal sebagai Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh biasanya hanya terjadi kurang dari 14 hari.

Namun, orang tua dari anak tersebut hanya menganggap kelemahan anaknya sebagai hal biasa untuk anak yang belajar berjalan. Sampai akhirnya anak tersebut mengalami peningkatan gelaja. “Ada demam sejak lima hari sebelumnya dan dibawa ke Puskesmas,” ujar Eva.

2. Anak yang positif polio tak ikut imunisasi sama sekali

Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut ImunisasiIlustrasi Imunisasi (Dok. Kemenkes)

Saat diperiksa di Puskesmas, petugas kesehatan mencurigai gejala lumpuh layuh pasien diakibatkan virus polio. Karena itu, petugas mengambil sampel tinja atau fases dari anak tersebut dan mengirimkannya ke Bandung pada 14 Maret 2023 lalu. Belakangan, diketahui hasilnya positif.

Setelah ditelusuri, anak tersebut ternyata tidak mendapatkan imunisasi sama sekali, termasuk imunisasi polio. “Kalau diimunisasi itu takut anaknya sakit katanya,” kata Eva mengungkapkan alasan dari orang tua anak tersebut.

3. Orang tua anak yang positif polio terbilang mampu

Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut Imunisasiilustrasi polio (pikwizard.com/People Creations)

Menurut Eva, orang tua dari anak tersebut sebenarnya terbilang mampu karena memiliki rumah permanen dan kendaraan bermotor. Mereka juga diketahui memiliki pekerjaan dan mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Namun, Eva menduga mereka tidak mengerti dan menyadari manfaat imunisasi bagi kesehatan anak-anaknya. “Saya ingin dengan teman-teman (media) sama-sama mengubah mindset ini,” ujarnya.

4. Pola hidup bersih dan sehat cegah penularan polio

Balita di Purwakarta Positif Polio Akibat Tak Ikut ImunisasiIlustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Eva menjelaskan penularan dari virus polio ini oral-fekal, yakni perpindahan partikel virus dari fases orang yang tertular melalui mulut orang lain. “Sehingga, selain dengan imunisasi, pola hidup bersih dan sehatnya harus (diterapkan),” katanya.

Pola hidup bersih dan sehat yang dimaksud salah satunya buang air besar tidak sembarangan. Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran melakukan cuci tangan pakai sabun seperti pada masa Pandemik COVID-19 yang lalu.

Baca Juga: Jembatan Citamiang Roboh, Pemkab Purwakarta Siapkan Jembatan Sementara

Baca Juga: 2 Ton Manggis Gratis Dibagikan di Festival Manggis Purwakarta 2023

Baca Juga: Jauhi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Purwakarta Naik Signifikan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya