UMKM Bandung Sukses Ekspor Jajanan Basreng Hingga Batagor ke Jepang

- Niko Saputra mulai berjualan snack sejak 2017 dan telah melakukan ekspor mandiri ke Jepang sebanyak sembilan kali dengan nilai Rp250 juta.
- Bechips berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara dengan dukungan program pendampingan dari Bank Indonesia dan institusi terkait.
- Peningkatan pasar dapat dilakukan dengan konsisten mengikuti pelatihan Export Coaching Program, sementara Bank Indonesia berharap kesuksesan CV Bechips menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.
Bandung, IDN Times - Jajanan khas dari Jawa Barat seperti basreng, keripik ubi, hingga batagor menjadi salah satu favorit sebagai camilan masyarakat. Kesukaan mencicipi makanan tersebut ternyata tidak hanya untuk orang dalam negeri, tapi sudah digemari masyarakat di luar negeri seperti Jepang.
Penjualan jajanan lokal Jabar di Jepang salah satunya dilakukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kota Bandung, Bechips. Memproduksi keripik dari bahan perikanan dan pertanian, pemasaran UMKM ini telah menjangkau berbagai kota di Indonesia telah dipasarkan ke beberapa negara.
Pemilik Bechips, Niko Saputra menuturkan bahwa penjualan ke Jepang ini merupakan yang ke-9 kalinya di mana jumlahnya terus bertambah setiap pengiriman. Biasanya dia ikut serta dengan agen lain ketika menjual dagangannya ke luar negeri, tapi sekarang dia bisa ekspor sendirian karena permintaannya makin tinggi.
"Sekarnag ada 770 karton, isinya 19.460 buah untuk kita kirim ke Jepang, berangkat dari Tanjung Priok tanggal 30 Oktober mendatang. Produknya ada 3 jenis, keripik talas pedas dan original, lalu basreng, iku snack khas Jawa Barat," kata Niko Saputra, Rabu (24/9/2025).
1. Sudah berjualan sejak 2017

Niko menyebut, usaha snack digelutinya sejak tahun 2017. Dia sudah melakukan ekspor sejak tahun 2022, namun kala itu masih melalui agregator dan ekspor yang dilakukannya saat ini merupakan ekspor mandiri yang sudah dilakukan sebanyak sembilan kali.
“Alhamdulillah produk kita terbukti eksis dan bertahan di sana, disukai sama masyarakat kita di sana dan masyarakat Jepang, ini sebagai contoh produk UMKM bisa bersaing di pasar global, nilainya Rp250 juta,” ungkapnya.
Menurut Niko, snack yang diproduksinya disukai masyarakat Jepang dan pasarnya ada, masyarakat Jepang sangat excited dengan makanan asal Indonesia khususnya Bandung, Jawa Barat.
“Saya juga bikin batagor chip, di sana juga responnya bagus, setelah kita inovasi, diperbaiki kualitas dan kuantitasnya alhamdulillah masuk,” ujarnya.
2. Hadirkan cita rasa Nusantara ke meja konsumen

Perjalanan ekspor Bechips semakin diperkuat dengan dukungan rangkaian sinergi program pendampingan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan stakeholders seperti Kementerian dan Dinas terkait, Lembaga Pendidikan, Perbankan. Dengan kurasi standar ekspor, partisipasi dalam pameran internasional, hingga fasilitasi business matching, Bechips berhasil mengekspor produk unggulannya ke berbagai negara seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Australia, hingga Belanda, Belgia, dan Jepang.
Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan daya saing produk UMKM Jawa Barat di pasar global, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara inovasi pelaku usaha dan dukungan institusi mampu melahirkan kisah sukses inspiratif. Bechips kini menjadi contoh UMKM lokal yang bertransformasi menjadi pemain global, membawa cita rasa nusantara ke meja konsumen internasional.
"Kami harap CV Bechips dapat secara konsisten menjaga kualitas dan kapasitasnya agar dapat terus memperluas penetrasi pasar ekspor ke negara-negara lainnya," kata
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi.
Peningkatan pasar pun dapat dilakukan dengan secara konsisten mengikuti pelatihan Export Coaching Program. Sinergi antar K/L, Pemerintah Pusat dan Daerah terus dibutuhkan untuk dapat mendorong UMKM Indonesia tumbuh dan melesat.
3. Harus jadi inspirasi UMKM lain

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, mengapresiasi atas keberhasilan ini. Menurutnya, ekspor ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal di kancah global. Hal ini juga sejalan dengan tujuan program pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendorong UMKM naik kelas.
"Dari kelompok subsisten, naik kelas menjadi UMKM potensial, lanjut ke UMKM Sukses, lalu UMKM Go Digital, hingga UMKM Ekspor sehingga turut berperan dalam memperkuat neraca pembayaran Indonesia," paparnya.
Keberhasilan ekspor CV Bechips ini diharapkan juga menjadi inspirasi bagi pengusaha UMKM lainnya untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam mendorong ekspor Jawa Barat yang pada tahun 2025 Triwulan II ini tumbuh positif sebesar 0,63% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 0,25% (yoy).
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah dan K/L lainnya akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi guna mendukung UMKM Indonesia naik kelas, sehingga turut berkontribusi dalam upaya mendukung target pertumbuhan ekspor Indonesia sekitar 7% pada 2025.