Rakerda PKS Kota Bandung: Fokus Kerja Nyata di Tengah Dinamika Politik

- Konsolidasi kader untuk pelayanan warga yang konsistenPKS menegaskan bahwa Rakerda bukan sekadar agenda organisasi, melainkan ruang evaluasi dan penajaman peran kader di lapangan.
- Fokus pada persoalan Kota BandungPKS Kota Bandung memetakan isu strategis seperti penanganan sampah, penguatan ekonomi keluarga, dan perbaikan transportasi.
- Ajak kolaborasi semua elemenPKS Kota Bandung membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah, DPRD, komunitas, akademisi, pelaku usaha, dan media untuk mencari solusi atas tantangan Kota Bandung.
Bandung, IDN Times – Di tengah dinamika politik Kota Bandung yang tengah menjadi sorotan publik, DPD PKS Kota Bandung memilih menegaskan satu sikap utama: roda kehidupan warga tidak boleh berhenti. Komitmen itu ditegaskan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKS Kota Bandung yang digelar untuk memperkuat konsolidasi kader sekaligus menyatukan arah kerja nyata bagi masyarakat.
Ketua DPD PKS Kota Bandung, Agus Andi Setyawan, menekankan bahwa proses hukum yang sedang berjalan harus dihormati. Namun di saat yang sama, kebutuhan dasar warga tetap menjadi prioritas utama seluruh elemen kota.
“Bagi PKS, yang paling penting adalah Bandung tetap berjalan. Sampah harus diangkut, warga harus bekerja, jalanan harus lancar, dan lingkungan harus aman,” ujar Agus.
Rakerda ini menjadi momentum penting bagi PKS untuk memastikan seluruh struktur dan kader bergerak seirama, tidak terjebak pada hiruk-pikuk politik jangka pendek, melainkan fokus pada solusi konkret bagi persoalan kota.
1. Konsolidasi kader untuk pelayanan warga yang konsisten

PKS menegaskan bahwa Rakerda bukan sekadar agenda organisasi, melainkan ruang evaluasi dan penajaman peran kader di lapangan. Seluruh struktur didorong untuk hadir aktif dalam kehidupan warga, baik melalui advokasi, pendampingan, maupun solusi langsung atas persoalan sehari-hari.
“Kepercayaan warga itu lahir dari kerja yang konsisten. PKS ingin hadir bukan hanya saat kampanye, tapi setiap hari bersama warga,” kata Agus.
Pendekatan ini menempatkan kader sebagai penghubung antara aspirasi warga dan kebijakan publik yang berdampak nyata.
2. Fokus pada persoalan Kota Bandung

Dalam Rakerda tersebut, PKS Kota Bandung memetakan sejumlah isu strategis yang dinilai paling mendesak dan langsung dirasakan masyarakat. Isu-isu itu meliputi penanganan sampah berbasis wilayah, penguatan ekonomi keluarga dan UMKM, pembukaan lapangan kerja, perbaikan transportasi, pengurangan kemacetan, hingga penanganan banjir dan penataan kota yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Agus, persoalan-persoalan ini membutuhkan kerja berkelanjutan dan kolaboratif, bukan sekadar wacana atau janji politik.
3. Ajak kolaborasi semua elemen

PKS Kota Bandung juga membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak. Pemerintah, DPRD, komunitas, akademisi, pelaku usaha, hingga media diajak untuk duduk bersama mencari solusi atas tantangan Kota Bandung yang kian kompleks.
Bagi PKS, membangun kota tidak bisa dilakukan sendiri. Sinergi lintas sektor dinilai menjadi kunci agar kebijakan dan program benar-benar menjawab kebutuhan warga.
Dengan semangat tersebut, PKS Kota Bandung berharap dinamika politik yang ada tidak mengganggu pelayanan publik, dan Bandung tetap melaju sebagai kota yang aman, produktif, dan nyaman bagi seluruh warganya.


















