Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sukabumi Porak-poranda Bencana, Pergerakan Tanah hingga Longsor

2e8d76c1-a3d9-44f2-83ff-88db69992ccf.jpeg
Pergerakan tanah di Sukabumi (dok. IDN Times)
Intinya sih...
  • Banjir rendam sawah di Jampangtengah, sekitar sepuluh hektare lahan terendam air dan terancam gagal panen.
  • Rumah ambruk di Palabuhanratu akibat cuaca ekstrem, kondisi bangunan yang sudah lapuk memperparah dampak kejadian.
  • Jembatan warga putus di Parungkuda karena longsor dan gerusan aliran sungai, menyebabkan akses warga terputus.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Bencana hidrometeorologi melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara terus-menerus memicu banjir, longsor, pergerakan tanah, hingga cuaca ekstrem di sedikitnya enam kecamatan.

Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Sukabumi per Selasa (16/12/2025) pukul 19.00 WIB, bencana terjadi di Kecamatan Jampangtengah, Palabuhanratu, Parungkuda, Simpenan, Warungkiara, dan Cikembar.

1. Banjir rendam sawah di Jampangtengah

IMG_9398.jpeg
Sawah terendam banjir di Sukabumi (dok. IDN Times)

Di Kecamatan Jampangtengah, banjir melanda Kampung Tangkil RT 023/007 dan RT 024/007 Desa Bantaragung pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Banjir dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari terakhir.

"Akibatnya, sekitar sepuluh hektare lahan sawah terendam air dan terancam gagal panen. Petani setempat diperkirakan harus melakukan pengolahan ulang lahan dan penanaman kembali pada sawah yang baru ditanami," kata Manager Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna.

2. Rumah ambruk di Palabuhanratu

d7395a56-b0f3-48bd-91cf-b325f2b34b47.jpeg
Pergerakan tanah di Sukabumi (dok. IDN Times)

Sementara itu, cuaca ekstrem menyebabkan satu unit rumah semi permanen milik Ibu Kayah di Kampung Bagbagan RT 01/01 Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, ambruk pada Senin (15/12/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Rumah roboh setelah hujan terus-menerus mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari. Kondisi bangunan yang sudah lapuk turut memperparah dampak kejadian," ujarnya.

3. Jembatan warga putus di Parungkuda

c21303c8-b66a-401d-9bd5-36c2f8755ee0.jpeg
Pergerakan tanah di Sukabumi (dok. IDN Times)

Di Kecamatan Parungkuda, hujan berintensitas tinggi pada Senin malam mengakibatkan longsor dan gerusan aliran sungai di Kampung Cipanggulaan RT 006/003 Desa Pondokkaso Landeuh.

"Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.55 WIB itu menyebabkan jembatan akses warga menuju area perkebunan terputus. Jembatan dengan panjang sekitar 160 meter dan lebar 1 meter tersebut kini tidak dapat dilalui," ungkapnya.

4. Jalan dan jembatan rusak parah di Simpenan

e4b425ce-2e5b-47b5-b675-ab805809d8a7.jpeg
Jembatan ambruk di Sukabumi (dok. IDN Times)

Bencana banjir dan longsor juga melanda Kecamatan Simpenan, tepatnya di Kampung Cimalaka dan Kampung Cipicung, Desa Mekarasih. Hujan deras sejak Senin dini hari menyebabkan sejumlah ruas Jalan Bagbagan–Warungkiara tergerus dan tertimbun longsor.

BPBD mencatat longsor setinggi 4 meter menimpa badan jalan, jembatan penghubung Mekarasih–Warungkiara putus, serta jalan mengalami anjlok hingga satu meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Selain itu, irigasi Pasir Malang jebol dan mengancam pasokan air untuk sekitar delapan hektare sawah," kata dia.

5. Longsor tutup akses jalan di Warungkiara

eee33f47-ce52-4a82-8c26-5ac50540a7c2.jpeg
Longsor di Sukabumi (dok. IDN Times)

Di Kecamatan Warungkiara, longsor terjadi di beberapa titik Desa Bantarkalong sejak Senin (15/12/2025) pukul 02.30 WIB. Material longsor dan jalan amblas menutup akses jalan desa hingga jalan kabupaten.

Sejumlah ruas jalan terdampak, termasuk Jalan Pasir Gerong–Bojonghaur, Jalan Pasir Jambu, Jalan Kabupaten di Kampung Lebak dan Cigadog, serta jembatan jalur pertanian di Dusun Bojonghaur yang tertimpa pohon.

6. Pergerakan tanah ancam permukiman di Cikembar

cf15b643-12cc-4666-a1c3-9a66d7a7f481.jpeg
Pergerakan tanah di Sukabumi (dok. IDN Times)

Sementara itu, pergerakan tanah dilaporkan terjadi di Kampung Cimenteng RT 01/05 Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar. Satu rumah dilaporkan amblas, sementara beberapa rumah lainnya terancam.

"BPBD bersama pemerintah desa dan unsur Forkopimcam telah melakukan assesment lokasi, mengevakuasi satu keluarga berjumlah empat jiwa, serta mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada terhadap potensi retakan tanah lanjutan," katanya.

BPBD Kabupaten Sukabumi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan peringatan dini, wilayah Sukabumi masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Polytron Perluas Pasar EV dengan Showroom Mobil Listrik di Bandung

17 Des 2025, 08:03 WIBNews