Dampak Virus Corona, Pemprov Upayakan Stok Bawang Putih Terpenuhi di Jabar

Penyebaran virus corona dikhawatirkan hambat produk impor

Bandung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menindaklanjuti perintah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait kelangkaan bawang putih di tingkat pasar. Langkanya komoditas itu dikarenakan impor barang dari Tiongkok berkurang seiring kasus penyebaran virus corona.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat M Arifin Soendjayana mengatakan, pihaknya sudah melaporkan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan kelangkaan bawang putih yang terkena dampak penyebaran virus corona dari Tiongkok.

Pihaknya juga sudah menemui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan terkait kemungkinan masuknya lagi bawang putih impor dari Tiongkok. Menurutnya Kementerian Perdagangan memastikan tidak ada pembatasan impor dari Cina termasuk bawang putih.

“Yang dilarang hanya hewan hidup, bawang putih bisa impor,” kata Arifin, Rabu (12/2).

1. Bawang putih saat ini stoknya memang berkurang

Dampak Virus Corona, Pemprov Upayakan Stok Bawang Putih Terpenuhi di JabarDok.IDN Times/Istimewa

Menurutnya, penyebaran virus corona dari Tiongkok memang cukup menekan volume impor bawang putih. Selama ini mayoritas bawang putih yang digunakan di Indonesia memang berasal dari negara tersebut.

Berdasarkan hasil konsolidasi di tingkat distributor yang ada di Bandung, kondisinya memang di distributor Caringin dan Ciroyom barang kosong. "Bahkan dari hasil laporan Satgas Pangan di tingkat pusat, pekan ini harga bawang putih di sejumlah daerah terpantau mengalami penurunan 17 persen," ujarnya.

Di Pasar Johar, Karawang, lanjutnya, bawang putih oleh pedagang kecil dijual sebesar Rp45 ribu per kilogram (kg) turun dari harga sebelumnya Rp75 ribu/kg. Sementara di lokasi yang sama, pedagang besar atau distributor sudah menjual Rp37.500/kg. Pemerintah memberi batasan untuk konsumen harga jual Rp32.000/kilogram.

2. Jangan ada yang melakukan penimbunan

Dampak Virus Corona, Pemprov Upayakan Stok Bawang Putih Terpenuhi di JabarDok.IDN Times/Istimewa

Di sisi lain, Disperindag mengimbau agar pihak distributor, importir, maupun pedagang tidak melakukan penimbunan komoditas bawang putih, mengingat ada konsekuensi hukum yang menunggu jika perilaku curang tersebut dilakukan. Imbauan ini diberikan karena dari hasil temuan pihaknya bersama Satgas Pangan Polda Jabar indikasi penimbunan mulai tercium.

“Kami himbau importir, pedagang besar tidak melakukan penimbunan bawang putih,” katanya.

Guna memastikan keberadaan stok dan tidak adanya indikasi permainan ditelusuri bersama Satgas Pangan Polda Jabar yang dipimpin AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat ke gudang milik PT Sinar Padang Sejahtera di Karawang Timur.

“Gudang importir ini informasinya memiliki stok 150 ton bawang putih, kami sidak langsung ke lokasi gudang bawang putih ada banyak, mungkin sekitar 150 ton,” tuturnya.

3. Masih ada stok bawang putih yang belum diperjualbelikan

Dampak Virus Corona, Pemprov Upayakan Stok Bawang Putih Terpenuhi di JabarBawang putih. IDN Times/Siti Umaiyah

Hasil sidak menunjukan, pihak distributor tidak menyalurkan stok bawang tersebut karena sejak bulan November 2019, terdapat pengiriman bawang putih sebanyak 24 kontainer dengan isi masing-masing 30 ton.

“Sehingga total 720 ton, untuk pasokan di Jawa Barat 90 persen atau 648 ton dan 10 persen atau 72 ton ke Lampung. Harusnya ini bawang sudah keluar November,” kata Arifin.

Atas temuan tersebut pihak importir yang berada di Surabaya, Jawa Timur rencananya akan dipanggil pihak Polda Jabar untuk dimintai keterangan pekan ini. Arifin enggan memastikan apakah perusahaan tersebut melakukan dugaan indikasi penimbunan.

“Soal indikasi penimbunan kita serahkan ke Polda Jabar, ada mekanisme hukum,” ujarnya.

Baca Juga: Pasokan Menipis karena Corona, Harga Bawang Putih di Siantar Naik

Baca Juga: Harganya Terus Meroket, Khofifah Minta Tak Ada Penimbunan Bawang Putih

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya