Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lebaran dan Kenangan Kampung Halaman

IDN Times/Yogi Pasha
IDN Times/Yogi Pasha

Lebaran bukan sekadar hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Tetapi juga momen sakral yang menyatukan keluarga, menghangatkan kenangan, dan membangkitkan kerinduan akan kampung halaman.

Bagi banyak perantau, Lebaran adalah saat yang paling dinanti-nantikan, bukan hanya untuk merayakan Idulfitri, tetapi juga untuk pulang dan melepas rindu dengan tanah kelahiran.

Rindu dan kenangan kampung halaman di hari Lebaran adalah perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bau khas masakan ibu atau nenek yang selalu menggoda, hangatnya pelukan keluarga, dan tawa ceria anak-anak yang berlarian di halaman rumah menjadi kenangan yang terus membekas.

Suasana desa atau kampung halaman yang sedikit berubah tetap akan menjadi kenangan di saat kita pulang kampung. Apalagi, di saat malam Lebaran, suara takbir yang menggema dari surau, masjid tua di sudut jalan, serta tradisi silaturahmi dari rumah ke rumah membuat perayaan ini semakin bermakna.

Tak jarang, ada tradisi unik di masing-masing daerah yang semakin memperkaya pengalaman Lebaran di kampung halaman, seperti takbiran keliling dengan obor, pertunjukan kesenian daerah, hingga permainan khas yang hanya ada di hari raya.

Salah satu hal yang paling dirindukan saat Lebaran di kampung adalah kebersamaan. Momen ketika keluarga besar berkumpul di rumah nenek atau orang tua, menikmati hidangan khas seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan sambal goreng ati.

Aroma masakan yang menggoda sejak malam takbiran menambah semarak suasana Lebaran. Tidak lupa juga kebiasaan saling bermaafan, yang meskipun terasa sederhana, memiliki makna mendalam dalam mempererat tali persaudaraan. 

Di luar itu, ada juga nostalgia tentang masa kecil yang tiba-tiba menyeruak saat kembali ke kampung halaman. Bermain petasan bersama teman-teman lama, berburu angpau dari kerabat yang lebih tua, hingga sekadar berjalan-jalan menyusuri jalanan desa yang penuh kenangan.

Setiap sudut kampung membawa cerita tersendiri, seolah waktu berjalan lebih lambat, memberikan kesempatan bagi kita untuk benar-benar menikmati momen kebersamaan yang semakin langka.

Namun, tidak semua orang beruntung bisa pulang ke kampung halaman setiap Lebaran. Ada yang terhalang oleh pekerjaan, kondisi keuangan, atau bahkan keadaan dunia yang belum sepenuhnya kembali normal. Bagi mereka, rindu kampung halaman menjadi semakin berat.

Mungkin, kemajuan teknologi dengan adanya layanan video call dan pesan singkat bisa menjadi salah satu pengobat rindu. Meski tak bisa menggantikan hangatnya pelukan langsung dari orang tersayang. Bahkan, ada yang merayakan Lebaran sendirian di perantauan, hanya ditemani kenangan dan doa yang dipanjatkan untuk keluarga di kejauhan.

Bagi yang berkesempatan untuk pulang, manfaatkanlah momen ini sebaik-baiknya. Sempatkan waktu untuk berbincang dengan orang tua, mendengar cerita masa lalu dari kakek nenek, dan menjalin silaturahmi dengan tetangga serta kerabat yang mungkin jarang bertemu.

Dan bagi yang belum bisa pulang, yakinlah bahwa kerinduan ini akan menjadi pemantik semangat untuk suatu saat kembali menjejakkan kaki di tanah kelahiran. Karena pada akhirnya, kampung halaman bukan hanya tempat fisik, tetapi juga rumah bagi hati yang selalu merindukannya.

Mohon Maaf Lahir dan Batin....

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us