Wakil Ketua DPR RI Mencak-mencak di Dapur MBG, Sebut Ada SOP Keliru

- Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mencak-mencak di SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
- SPPG ini salah satu dari tiga lainnya yang membuat ribuan pelajar, guru, ibu hamil mengalami keracunan massal dengan memproduksi 3.567 paket MBG hingga menyebabkan setidaknya 411 pelajar.
- Cucun menduga ada kelalaian SOP dimana proses memasak dimulai pada pukul 23.00 dan menyinggung soal bahan baku yang bermasalah yang menjadi sumber keracunan di Cipongkor, Bandung Barat
Bandung, IDN Times - Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mencak-mencak di SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dia menduga ada kelalaian SOP dari pembuatan MBG pada Senin (22/9/2025).
Diketahui, SPPG ini merupakan salah satu dari tiga lainnya yang membuat ribuan pelajar, guru, ibu hamil mengalami keracunan massal. Mereka memproduksi 3.567 paket MBG hingga menyebabkan setidaknya 411 pelajar.
Cucun pun langsung berbincang dengan Ikbal Maulana Ramadan yang merupakan kepala SPPG Desa Cijambu tersebut. Setelau berbincang dia menduga ada kelalaian SOP dimana proses memasak dimulai pada pukul 23.00.
"Salah, sudah keluar dari SOP, ini harus dievaluasi. Kamu sekolah, dulu? Kan disekolahkan dulu. Sepuluh SOP itu kami rapat dengan BGN, kami tahu jam berapa untuk PAUD, TK, SD, jam berapa SMP dan SMA itu sudah ada. Berarti kamu lupa, perlu dievaluasi," kata Cucun.
Cucun menyampaikan, jarak antara proses memasak dengan jadwal konsumsi siswa dinilai terlalu lama. Idealnya, waktu produksi produk MBG dengan jadwal konsumsi tidak lebih dari empat jam.
"Untuk sampai ke jam tujuh pagi di kirim ke PAUD TK, berapa jam. Kan maksimal empat jam (setelah di masak) kita akan tertibkan SOP ini," ujar Cucun.
Cucun sempat menyinggung soal bahan baku yang bermasalah yang menjadi sumber keracunan di Cipongkor, Bandung Barat. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Cucun kepada kepala SPPG.
Cucun pun mendorong kepala SPPG untuk berani bersikap saat mendapati bahan baku yang akan dimasak dalam kondisi tidak layak.
"Saya tanya, kemarin pasti ada problema di bahan makanan, clear kan. Pokoknya jangan takut sama yayasan. Kamu yang berkuasa di sini tolak saja," ujarnya.
Sementara itu Kepala SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Ikbal Maulana Ramadan mengatakan bahwa ia akan melakukan evaluasi setelah sajian MBG yang mereka produksi menyebabkan keracunan massal.
"Untuk evaluasi pasti, ya," kata Ikbal.
Ikbal menegaskan bahwa proses produksi MBG yang dilakukan pihak SPPG tidak mengalami masalah. Proses tersebut telah dilakukan dari awal mereka dipercaya untuk memproduksi sajian MBG.
"Tidak ada masalah, karena metode masak dari kejadian Senin ditarik ke dua pekan ke belakang itu sama metodenya, dan jamnya sama," kata dia.