Wagub Erwan Sindir Sekda Jabar Gak Pernah Ngantor, Herman Beri Penjelasan

- Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan menyebut Sekda, Herman Suryatman tak pernah hadir rapat paripurna dan ngantor di Gedung Sate.
- Anggota DPRD Jabar dari fraksi PDIP menanyakan soal utang Provinsi Jabar kepada BPJS sekitar Rp300 miliar, yang akan direalisasikan di perubahan anggaran tahun ini.
- Sekda Jabar Herman Suryatman memberikan tanggapan melalui akun Instagram pribadinya, mengatakan ketidakhadirannya dikarenakan ada agenda lainnya bersamaan dengan mewakili Gubernur Jawa Barat.
Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan menyebut Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman tak pernah hadir rapat paripurna dan ngantor di Gedung Sate. Pernyataan itu disampaikannya di sela rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Kamis (19/6/2025).
Adapun rapat paripurna itu beragendakan pandangan fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2024. Saat itu, anggota DPRD Jabar dari fraksi PDIP, Pipik Taufik Ismail menanyakan soal utang Provinsi Jabar kepada BPJS sekitar Rp300 miliar.
"Ini kasusnya di 2024, maka kami fraksi PDIP ingin meminta ketua TAPD untuk memberi penjelasan terkait permasalahan utang BPJS Rp300 miliar. Ini jadi permasalahan tata kelola keuangan di Jabar, karena mengganggu permasalahan keuangan BPJS di beberapa daerah di Jabar," ujar Pipik.
1. Erwan serahkan persoalan utang ke Herman

Kemudian, Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara sekaligus pimpinan sidang memberikan tanggapan dan mengantarkan bahwa utang tersebut akan direalisasikan di perubahan anggaran tahun ini. Setelah itu, Iswara melemparkan ke Erwan Setiawan.
Gayung bersambut, Erwan menjawab, jika penyampaian jawaban pelaksanaan APBD 2024 akan disampaikan oleh Sekda Jabar. "Karena saya dengan Gubernur tahun 2024 belum menjabat, supaya lebih real, tadi yang disampaikan oleh yang terhormat juga dari fraksi PDIP," ujar Erwan.
2. Persilakan persoalan ini diselesaikan antar-eksekutif

Erwan pun meminta anggota DPRD agar sekalian menanyakan perihal kehadiran Sekda. Sebab, menurutnya selama Paripurna Sekda dianggap tidak pernah hadir.
"Dan juga sekalian tanyakeun (tanyain), kamana wae (kemana saja) Sekda. Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur, belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor gak pernah ada. Coba tanyakan yang terhormat anggota DRPD, terima kasih," katanya.
Sontak, pernyataan Erwan itu, ditanggapi lagi oleh Iswara yang menyebut jika Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda merupakan bagian dari integral yang tidak terpisahkan dari eksekutif.
"Yang dibacakan nanti hasil pembahasan bersama, jadi kita akan menerima nanti apakah Gubernur yang menjawab, apakah pak Sekda dan masalah yang disampaikan Wakil Gubernur tadi biarlah itu menjadi masalah internal di eksekutif. Kita jaga rumah kita masing-masing saja," ujar Iswara.
3. Herman minta maaf karena ada agenda mendampingi menteri

Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman memberikan tanggapan yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya. Dia mengatakan, ketidak-hadirnya hari ini dikarenakan ada agenda lainnya bersamaan dengan mewakili Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Bapak/lbu Pimpinan miwah (sekaligus) Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, katut wargi-wargi (sekaligus) warga Jawa Barat. Mohon dimaafkan segala kesalahan, tadi pagi jam 10:30 WIB saya tidak bisa hadir acara paripurna DPRD Provinsi Jabar dikarenakan bentrok dengan jadwal Pak Gubernur sama dengan disposisi beliau. Bisa dilihat terkait jadwal pak gubernur bersamaan disposisi beliau, bisa dilihat di update protokol," ujar Herman.
Selain itu, pada waktu berikutnya, Herman mengatakan, ada kegiatan mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno untuk meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Kabupaten Purwakarta.
"Kebetulan di waktu yang sama jam 11:30 WIB saya terima tugas Pak Gubernur untuk mendampingi kunjungan kerja bapak menteri PMK ke lokasi bencana pergeseran tanah di Pasir Munjul, Purwakarta," katanya.
"Ada 83 KK dan 69 rumah dan 249 jiwa yang terdampak dan harus diperhatikan. Mohon maaf jika kinerja saya kurang menyenangkan pimpinan semua warga Jabar. Salam Bakti," ujar Herman.