Usung Jadi Kota Sport Tourism, Walkot Farhan: Event Lari Tiap Minggu

- Wali Kota Bandung ingin menjadikan Bandung sebagai destinasi wisata olahraga, baik untuk masyarakat lokal maupun mancanegara.
- Kegiatan lari dan olahraga lainnya di Bandung berdampak pada perekonomian sekitar, dengan peningkatan permintaan makanan dan penginapan serta investasi yang meningkat.
- BJB Bandoeng 10K diikuti oleh 3.100 pelari dari dalam dan luar negeri, mengangkat tema "Bandung Kembali" sebagai simbol kebangkitan kota yang kaya sejarah dan budaya.
Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menginginkan agar Bandung menjadi destinasi wisata olahraga (sport tourism) untuk masyarakat tak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Ini disampaikan usai mengikuti kegiatan lari BJB Bandoeng 10K, Minggu (18/5/2025).
Menurutnya, Kota Bandung memiliki suasana yang nyaman untuk para pelari. Dengan cuaca adem dan kondisi perkotaan nyaman, banyak pelari yang ingin mengikuti kegiatan lari di Bandung.
"Pelari yang ada di sini bukan hanya mereka yang memang untuk senang-senang, tapi banyak juga pelari profesional dan ini yang haus dipertahankan," kata Farhan.
1. Pelari dari luar kota tingkatkan perekonomian

Dia menuturkan, banyaknya kegiatan lari dan olahraga lainnya di Kota Bandung akan berdampak para perekonomian sekitar. Mereka yang datang untuk lari di Bandung justru banyak dari luar kota.
"Untuk kegiatan Bandoeng 10K saja ada 35 persen dari luar Jabar dan belasan pelari handal dari luar negeri. Kita ingin menjual Kota Bandung sebagai spot tourism dan memastikan seluruh otoritas dan kapabilitasnya agar Bandung memang enakeun (nyaman)," ungkap Farhan.
Banyaknya orang datang ke Bandung untuk olahraga, sektor makanan akan meningkat juga permintaan penginapan pun tumbuh. Kondisi ini secara tidak langsung akan mendatangkan investasi ke Bandung. "Maka setiap minggu akan ada event lari di sini," kata dia.
2. Suasana nyaman dan suhu dingin, Bandung jadi lokasi tujuan pelari

Perwakilan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Satyo Haryo mengatakan, kegiatan lari seperti ini harus dibuat senyaman mungkin untuk para pelari termasuk atlet profesional.
"Ketika ada kenyamanan datang ke Bandung dan ikut dalam kegiatan lari, maka mereka bisa menjadi panutan untuk pelari lain datang juga ke Bandung dan ikut dalam berbagai kegiatannya. Jadi fondasinya ini sudah bagus dan harus diteruskan serta berkesinambungan," ujar Satyo.
Salah satu pelari nasional Agus Prayogo menyebut gelaran Bandoeng 10K sangat nyaman untuk pelari karena udaranya yang segar. Selain itu lalu lintas belum terlalu ramai pada pagi hari.
Menurutnya, saat ini banyak pelari dari Jakarta khususnya ingin berlari di Bandung, karena suasananya yang menyenangkan. Dengan suhu yang lebih dingin ini juga bagus untuk kondisi badan.
"Karena itu kadang yang dicari para pelari," ungkap Agus.
3. Kegiatan lari diikuti 3.100 orang

Kegiatan BJB Bandoeng 10K, diikuti 3.100 pelari dari berbagai penjuru Tanah Air serta luar negeri, yaitu Kenya, Singapura, dan Malaysia. Mengangkat tema “Bandung Kembali”, kegiatan lari ini sebagai simbol yang merepresentasikan semangat kebangkitan Bandung sebagai kota yang kaya sejarah, kreativitas, dan budaya, sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk merayakan serta melestarikan identitas khas Kota Bandung melalui kegiatan yang menyehatkan, inklusif, dan membangkitkan semangat kolaborasi.
Lomba ini menempuh rute ikonik yang menampilkan landmark dan sudut kota yang memikat, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya serta potensi wisata Bandung. Ini membuatnya bukan hanya sekadar olahraga, juga wisata sejarah.
Salah satu pelari Rubby Jovan menikmati kegiatan ini. Meski sudah lama tidak berlari dalam jarak jauh, tapi dengan suasanya yang menyenangkan ditambah udara dingin Bandung di pagi hari membuatnya bisa menyelesaikan 10 kilometer yang harus ditempuh.
"Seru sekali lari di sini karena memang enak, ke badan juga," katanya.