Tidak Gampang, Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak Belum Selesai

Bandung, IDN Times - Pembongkaran wahana wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor masih berjalan, Rabu (12/3/2025). Beberapa bangunan dipastikan masih dalam proses penertiban oleh pengelola, pemerintah provinsi dan kabupaten.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi mengatakan, dari penertiban awal yang dilakukan pada Kamis (6/3/2025) hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan penertiban.
"Pembongkaran masih trs berjalan, rencana hari ini ada tiga dari delapan bangunan yang akan dibongkar," kata Ade, Rabu (12/3/2025).
1. Tidak semua bangunan bisa pake alat berat

Penertiban bangunan objek wisata milik anak perusahaan dari BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita tersebut tergolong tidak mudah. Ade mengungkapkan, ada beberapa bangunan yang memerlukan peralatan khusus, tidak hanya berat yang sudah digunakan dari awal penertiban.
"Kendalanya, untuk wahana permainan dalam pembongkaran perlu peralatan mobil crane dan teknisi yang kompeten, untuk itu sudah ditekankan kepada perusahaan/investor pemilik wahana agar menyediakan alat dan teknisinya sendiri," katanya.
2. Kemungkinan selesai selama dua bulan

Sebelumnya, Ade mengatakan, estimasi waktu untuk meratakan semua bangunan di Hibisc Fantasy Puncak membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Adapun bangunan yang tidak masuk dalam Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) jumlahnya mencapai 25 bangunan. Semuanya akan dirobohkan dengan beberapa hari ke depan.
"Tantangannya, letak bangunan itu tidak dalam satu tempat, tersebar di kawasan ini (Hibisc). Sehingga memang tidak bisa selesai satu minggu hanya untuk pembongkaran," ujar Ade, Sabtu (8/3/2025).
Ia menuturkan, pembongkaran membutuhkan waktu hingga dua bulan, karena terdapat bangunan wahana yang konstruksinya baja. Sehingga, penanganannya akan berbeda dengan pembongkaran biasa.
"Contohnya wahana Bianglala. Itu kan konstruksinya baja semua, kemudian besar ukurannya. Sehingga tidak mungkin dilakukan pembongkaran tanpa teknik," katanya.
Nantinya, untuk bangunan yang memiliki konstruksi baja akan dibongkar oleh pihak PT Jaswita agar tidak semakin merusak kondisi lahannya.
3. Akan di reboisasi

Sementara, posisi bangunan rata-rata berada dekat dengan sungai alami di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Ia mengungkapkan, selain pembongkaran juga akan dilaksanakan peralihan.
"Jadi setelah membongkar, kita rapikan dan materialnya kita jauhkan dari sungai ya. Contoh misalkan batu bata atau tembok, bekas tembok, kemudian besi itu supaya tidak jatuh ke sungai ya," kata dia.
Diketahui, perusahaan pengelola Hibisc Fantasy PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), merupakan anak perusahaan dari BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menertibkan kawasan tersebut dengan alasan karena menyalahi perizinan. Dari 35 bangunan wisata Hibisc Puncak Bogor, hanya 14 izin bangunan yang diajukan ke Pemkab Bogor.
Dugaan pelanggaran berikutnya adalah ketidaksesuaian tata bangunan (site plan) kawasan dengan perencanaan. Dengan kondisi itu, Dedi Mulyadi memerintah Satpol PP dan aparat terkait lainnya untuk membongkar.