Terus Berupaya, Jeje-Ronal Abaikan Hasil Survey Pilgub Jabar

Cirebon, IDN Times – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja menyatakan, hasil survei bukanlah prioritas utama mereka dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.
Keduanya lebih memilih fokus untuk menyapa langsung masyarakat dan menyampaikan program-program yang mereka usung.
"Kami lebih memilih fokus pada kerja nyata, menyapa masyarakat, dan memastikan kebijakan-kebijakan kami memberikan manfaat untuk masyarakat," kata Jeje sebelum debat publik pasangan calon Pilgub Jabar di Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/11/2024).
1. Survey sebenarnya jatuh pada 27 November 2024

Senada dengan Jeje, Ronal Surapradja menilai bahwa survei cenderung menjadi ajang opini yang bisa memengaruhi persepsi publik, namun tidak selalu mencerminkan kondisi sebenarnya.
Menurut Ronal, survey sesungguhnya akan dilakukan pada 27 November 2024 atau waktu pencoblosan pemilihan kepala daerah serentak.
“Survei itu bagus sebagai referensi, tapi kami tidak mau kehilangan fokus. Lebih baik tenaga kami diarahkan untuk mendengar aspirasi masyarakat dan mencari solusi untuk masalah-masalah mereka. Kami percaya pendekatan ini lebih efektif daripada sekadar memikirkan hasil survei,” ungkap Ronal dengan nada optimistis.
2. Pendekatan langsung ke masyarakat

Pasangan Jeje-Ronal memiliki pendekatan kampanye yang berorientasi pada masyarakat. Mereka aktif melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Jawa Barat untuk bertemu langsung dengan warga.
Dalam setiap kunjungannya, pasangan ini selalu mendengarkan keluhan dan harapan masyarakat terkait isu-isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.
Menurut Ronal, pengalaman mendengar langsung aspirasi masyarakat memberinya perspektif baru dalam merumuskan program kerja.
3. Jadi pemimpin harus sering mendengar

Selain itu, Ronal menegaskan, seorang pemimpin harus pandai mendengar dan memahami kebutuhan masyarakat.
Selama berkeliling ke 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat, ia menyempatkan diri bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari tokoh agama, komunitas budaya, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
"Menjadi pemimpin harus bisa mendengar. Setiap saya berkeliling, saya lebih banyak mendengar dibanding berbicara. Saya menampung semuanya," ujar Ronal.
Ia juga menekankan pentingnya kebijakan yang berbasis aspirasi rakyat. Menurutnya, setiap program yang akan dijalankan harus bersumber dari kebutuhan nyata masyarakat, bukan hanya keputusan dari level atas.
"Kalau diberi kesempatan, semua program kami berasal dari rakyat. Kebijakan harus dirumuskan berdasarkan kebutuhan yang nyata, bukan sekadar keputusan dari atas ke bawah. Kami akan pastikan kebijakan ini dikomunikasikan dengan DPRD agar relevan dan tepat sasaran," tuturnya.
Ronal Surapradja berkomitmen untuk membangun Jawa Barat yang lebih inklusif dan toleran jika diberi amanah memimpin provinsi tersebut. Dengan pendekatan yang mendengar langsung aspirasi masyarakat, ia percaya bahwa setiap program yang dijalankan akan lebih berdampak positif bagi masyarakat luas.