Sembilan Sapi Perah Peternak di Bandung Barat Mati Misterius

- Sembilan sapi perah peternak di Bandung Barat mati secara misterius setelah melahirkan.
- Fenomena aneh ini terjadi pada sapi-sapi yang sedang hamil tua, menunjukkan gejala aneh sebelum melahirkan, dan setelah proses melahirkan, baik anak maupun indukan sapi sama-sama mati dalam hitungan jam.
- Kematian sapi perah tersebut berdampak terhadap penurunan penghasilan peternak setempat karena produksi susunya mengalami penurunan.
Bandung, IDN Times - Para peternak sapi perah di Kampung Pojok Girang, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan fenomena aneh. Sapi-sapi yang diperlihara warga mati secara misterius setelah melahirkan.
Berdasarkan pengakuan warga setempat, Enok (50 tahun), beberapa hewan peliharaannya itu mendadak mati. Mulanya sapi indukan miliknya melahirkan anakan, namun sesaat setelah itu sang induk dan anaknya mati begitu saja.
"Begitu lahir, anak sapinya kejang-kejang, tidak lama mati. Induknya saya infus, tapi tiga jam kemudian malah seperti muntah, dan akhirnya menyusul mati juga," kata Enok kepada awak media, dikutip Sabtu (26/7/2025).
1. Sapi mati setelah melahirkan

Saat itu, meski masih dalam kandungan, anak sapi ini sudah ada pembeli yang menawar hingga Rp3 juta. Namun sayang, Enok justru harus kehilangan anak sekaligus sapi indukannya. Sebenarnya fenomena ini tidak dialami oleh dirinya saja, sebabpeternak lainnya juga mengalami masalah serupa.
"Polanya hampir sama, sapi yang sedang hamil tua menunjukkan gejala aneh sebelum melahirkan. Setelah proses melahirkan, baik anak maupun indukan sapi, sama-sama mati dalam hitungan jam," katanya.
2. Organ dalam sapi lebam

Berdasarkan informasi dari peternak lainnya, Enok mengatakan, sapi-sapi yang akan melahirkan biasanya mengalami pembengkakan pada kaki, muncul lebam, dan bahkan sama sekali tidak mengeluarkan susu. Kondisi ini kemudian berkembang menjadi mastitis yang berat, hingga akhirnya sapi tidak mampu berdiri.
"Kalau sudah dipotong, baru kelihatan organ dalamnya, jantung, limpa, sampai lever lebam semua," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sendiri belum melakukan diagnosa medis. Namun, Enok dan peternak lain menduga ada penyakit baru yang tengah menyebar di wilayah tersebut. Disinggung soal kasus ini apakah sama dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), dia mengatakan hal tersebut berbeda.
"Kalau PMK dulu, biasanya semua sapi dalam satu kandang kena, dan gejalanya terlihat jelas di mulut. Tapi ini aneh, cuma sapi-sapi bunting yang kena," tuturnya.
3. Berharap dapat perhatian dari pemerintah

Berdasarkan data yang ia dapatkan, total sudah ada sembilan induk sapi yang meninggal secara misterius di Kampung Pojok Girang. Kondisi itu menurut dia memperburuk perekonomian peternak setempat.
Adapun sapi yang terkena penyakit misterius itu, merupakan hewan ternak produktif menghasilkan hingga 40 liter susu per hari dalam dua kali proses pemerahan.
Selain kerugian langsung, kematian sapi perah itu berdampak terhadap penurunan penghasilan, lantaran produksi susunya mengalami penurunan. Kejadian ini sudah dilaporkan oleh Enok ke koordinator wilayah peternak, mantri hewan setempat, hingga ke pihak KPSBU (Koperasi Peternak Sapi dan Kerbau Unggul). Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas dari pihak berwenang.
"Kami hanya berharap ada perhatian serius dari pemerintah dan dinas terkait. Kalau dibiarkan, bisa-bisa peternak di sini hancur semua," kata dia.