Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Realokasi Anggaran Dilakukan untuk Kabulkan Janji Dedi Mulyadi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih melakukan perhitungan realokasi anggaran di tahun 2025. Berdasarkan perhitungan sementara, total jumlah yang berhasil dikumpulkan dari realokasi ini mencapai Rp5,4 triliun.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, dana realokasi ini nantinya akan dibuat peraturan kepala daerah, yaitu peraturan gubernur, yang menjabarkan seluruh belanja-belanja dari hasil pemindahan anggaran tersebut.

"Realokasi hari ini mencapai Rp5,4 triliun. Itu kemudian beranjak turunannya seperti apa kami sampaikan. Walaupun baru dalam gambaran-gambaran umum, belum sampai pada judul per item jenis kegiatan yang akan dikerjakan," ujar Dedi, Selasa (4/3/2025). 

1. Semuanya akan direalokasikan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut banyak pembelajaran yang didapat dari agenda retreat di Akmil Magelang, Jawa Tengah. (IDNTimes/Herlabang Jati)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut banyak pembelajaran yang didapat dari agenda retreat di Akmil Magelang, Jawa Tengah. (IDNTimes/Herlabang Jati)

Dedi mengungkapkan, kemungkinan anggaran ini bisa mengalami penambahan dan pengurangan. Artinya, jumlah tersebut masih belum final dan akan dianalisa terlebih dahulu hingga pekan depan.

"Lagi dianalisia lagi, siapa tahu dari besok dan lusa masih ada ditemukan sesuatu yang bisa kami realokasikan," katanya.

Ia mengungkapkan, realokasi anggaran ini sudah berdasarkan visi dan misi atau janji politik yang disampaikannya dalam masa kampanye Pilkada 2024.

"Justru dengan realokasi ini sesungguhnya sudah bisa. Kalau saya sampaikan visi-misi saya, sudah diterjermahkan lewat APBD ini sudah 70 persen. Jadi tahun depan itu tinggal 100 persen," katanya. 

2. Semuanya dilakukan untuk janji politik

Gubernur Dedi Mulyadi (Humas/Pemprov Jabar)
Gubernur Dedi Mulyadi (Humas/Pemprov Jabar)

Adapun realokasi ini nantinya dialokasikan untuk beberapa hal, yang pertama adalah pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Jawa Barat. Kemudian pembangunan ruang kelas sekolah baru, pembangunan sekolah baru, puskesmas rawat inap, rumah rakyat miskin, hingga jaringan listrik--untuk masyarakat yang belum teralih listrik.

Ada juga jaringan air bersih, beasiswa kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya, seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dulu dianggarkan sekitar Rp40 miliar hari ini menjadi Rp600 miliar.

Menurut Dedi, semua alokasi tersebut merupakan janji politiknya yang harus direalisasikan kepada masyarakat Jawa Barat.

"Sebenarnya apa yang menjadi janji politik, karena janji politik saya kan Infrastruktur jalan, layanan air bersih, hingga pembangunan rumah sakit. Kemudian penyiapan lapangan kerja dengan mendorong investasi," katanya.

"Selain itu beasiswa, sekolah baru Rumah rakyat miskin, jaringan listrik seperti itu. Karena saya targetkan seluruh janji politik saya itu tercapai dalam waktu dua tahun 2025-2026," kata Dedi.

3. Berikut janji politik Dedi Mulyadi-Erwan

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. (IDN Times/Imam Faishal)
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. (IDN Times/Imam Faishal)

Diketahui Gubernur dan Wakil Gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memiliki visi yang dirangkum dalam slogan Jawa Barat Istimewa, di mana hal ini berisikan gambaran umum, latar belakang dari Tanah Pasundan ini.

Melalui slogan itu, keduanya juga memastikan akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. 

Keduanya membawa empat misi untuk Provinsi Jawa Barat, yaitu:

-Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, berpengetahuan, bertaqwa dan profesional pada bidang tugasnya masing-masing.

-Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, berdaulat, berkelanjutan, berdaya saing tingg dengan memanfaatkan ragam teknologi masa kini.

-Mengurangi disparitas pembangunan utara-selatan dengan mendorong masuknya investasi dan pemerataan penyediaan sarana dan prasarana.

-Pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup yang proporsional memperkuat transformasi birokrasi yang berorientasi terhadap mutu pelayanan publik yang bermartabat, efektif, efisien menjungjung tinggi prinsip- prinsip pemerintahan yang bersih (clean governance).

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan juga berambisi membangun SMK negeri semi militer di Jawa Barat. Dedi mengklaim sudah menyusun beberapa konsep untuk rencana ini.

Sekolah itu dikonsep bukan sebagai wajib militer, meski akan meniru beberapa sekolah semi militer yang ada di Indonesia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us