Prabowo Minta Guru Ajari Murid Cuci Tangan Sebelum Makan MBG

- Presiden Prabowo meminta guru di seluruh Indonesia yang sekolahnya menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut mengajari para murid mencuci tangan secara baik dan benar.
- Prabowo juga mengingatkan agar seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan alat yang memadai dan terbaik agar hidangan MBG bersih dan higienis saat diberikan kepada para penerima, termasuk murid sekolah.
- Program MBG ini, diklaim Prabowo sudah banyak dijadikan contoh beberapa negara lain. Sebab, dalam satu tahun sudah berhasil diberikan kepada 36 juta penerima. Sedangkan, negara lain memerlukan waktu yang tergolong lama.
Bandung, IDN Times - Presiden Prabwo Subianto meminta agar para guru di seluruh Indonesia yang sekolahnya menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut mengajari para murid mencuci tangan secara baik dan benar. Hal itu menurutnya efektif guna mengantisipasi terjadinya kontaminasi virus saat makan MBG.
Selain itu, Prabowo juga mengingatkan agar seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan alat yang memadai dan terbaik agar hidangan MBG bersih dan higienis saat diberikan kepada para penerima, termasuk murid sekolah.
"Kami sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan dan ini kami akan sempurnakan terus. Juga kami minta semua guru untuk anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar," kata Prabowo saat orasi ilmiahnya di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Trans Convention Centre, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (18/10/2025).
1. Guru diminta mengajari murid pakai peralatan makan yang benar

Kemudian, Prabowo meminta para guru juga bisa memberikan pelajaran bagaimana cara menggunakan peralatan makanan yang baik dan benar agar para murid yang makan MBG benar-benar terhindar dari virus dan bakteri lainnya.
"Kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah kalau virus, bakteri bisa dari mana saja. Ini saya highlight ini karena ini sangat penting," ucapnya.
Program MBG ini, kata Prabowo, sudah banyak dijadikan contoh beberapa negara lain. Sebab, dalam satu tahun sudah berhasil diberikan kepada 36 juta penerima, sedangkan negara lain menurutnya memerlukan waktu yang tergolong lama.
"Kita ini dianggap penjuru, dianggap contoh. Selain Brazil, India, Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu satu tahun," katanya.
2. MBG diklaim diakui negara lain

Seperti di Brazil, kata Prabowo, membutuhkan waktu sebelas tahun untuk mencapai 40 juta penerima makan gratis, sementara di Indonesia dilakukan hanya dalam satu tahun. Menurutnya, hal ini merupakan prestasi yang luar biasa.
"Ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui dan untuk itu saya terima kasih hadir di sini Kepala Badan Gizi Nasional Profesor Dadan Indayana, Profesor dari IPB. Saya kasih tahu karena ini kebenaran," ucapnya.
Di sisi lain, Prabowo memberikan apresiasi terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) yang dianggap telah menjalankan program dengan baik. Bahkan, anggaran yang sebelumnya hendak ditambahkan justru dikembalikan.
Rencana anggaran awal program MBG pada tahun 2025 adalah Rp71 triliun, kemudian pemerintah melakukan penghematan, efisiensi yang dilakukan dengan melalui mencoret beberapa pos anggaran perjalanan dinas ke luar negeri di kementerian-kementrian dan lainnya.
"Dari penghematan itu kita bisa menghemat sekitar Rp300 triliun dan Rp100 triliun saya tambahkan. Dari Rp71 triliun saya tambahkan Rp100 triliun. Tapi dalam perjalanan karena memang tidak gampang membangun 30.000 dapur dalam satu tahun beliau mengatakan 'pak, sampai akhir tahun 2005 ini sesungguhnya kami tidak perlu seluruhnya" ujar Prabowo.
3. Prabowo apresiasi BGN kembalikan anggaran Rp70 triliun

Dengan begitu, Prabowo mengapresiasi Kepala BGN yang mengembalikan penambahan anggaran, di saat yang lainnya meminta untuk ada penambahan.
"Beliau kembalikan kepada pemerintah pusat, kepada saya beliau kembalikan Rp70 triliun. Ini saya kira dalam sejarah Republik Indonesia hampir enggak pernah terjadi pejabat mengembalikan uang," katanya.
"Biasanya sudah mulai bulan November pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan. Beliau bilang beliau kembalikan Rp70 triliun," tutur Presiden.