Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Masih Dalami Dugaan Pembunuhan Lansia yang Dikubur di Kamarnya

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Bandung, IDN Times - Polrestabes Bandung masih melakukan penyelidikan terkait ditemukannya mayat perempuan lanjut usia berinisial T (80 tahun) yang terkubur di ruang kamar rumahnya. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab pasti kematian lansia tersebut. Dari keterangan sementara, sebelum meninggal lansia ini dalam kondisi sakit dan sempat dibawa ke puskesmas.

Kapolsek Coblong, Kompol Riki Ericson mengatakan bahwa saat ini sudah tiga saksi telah dimintai keterangan terkait temuan mayat lansia terkubur di kamar rumahnya itu.

"Sudah ada saksi tiga, menerangkan dalam keadaan sakit tinggal di rumah tersebut dengan anaknya yang diduga ada gangguan kejiwaan," kata Riki dihubungi Rabu (30/4/2025).

1. Dugaannya sakit, bukan pembunuhan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Polisi telah membawa jasad lansia itu ke rumah sakit guna kepentingan autopsi. Meski hasilnya belum diterima, ia menduga lansia tersebut meninggal karena sakit.

"Dugaan karena sakit, sebelumnya sempat dibawa ke puskesmas oleh kerabatnya," ujarnya.

Meski demikian, polisi masih menunggu hasil visum guna mengetahui penyebab pasti kematian lansia T. Hasil visum masih menunggu dari rumah sakit agar diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

2. Dalami alasan mengubur korban

Gambar Batu nisan, Kuburan, Makam. Gratis digunakan (pixabay.com)

Sementara pria berinisial C (60 tahun), anak kandung lansia T yang diketahui tinggal bersama di rumah tersebut, saat ini masih dalam observasi rumah sakit jiwa. Polisi juga masih mendalami siapa yang mengubur lansia itu di ruang kamar rumahnya, dan apa motif di baliknya.

"Anaknya masih observasi di RSJ," kata dia.

3. Korban dikenal sosok yang baik

IDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu tetangga korban, Rati (65), mengatakan bahwa sebelum kejadian, kekerasan terhadap korban yang dilakukan anaknya kerap terjadi. Korban sempat dicubit, ditampar, bahkan hampir sempat dipukul pakai balok kayu.

"Dulu anaknya bilang kalau dia mau pukul orang yang tinggi besar yang mau bunuh ibunya. Jadi seperti halusinasi gitu lah pemikirannya," kata Rati di temui dekat lokasi pembunuhan, Rabu (30/4/2025).

Meski umur korban sudah tua, ia masih aktif bersosial dengan tetangga sekitar. Bahkan dia juga masih sering pergi ke pasar diantar anaknya.

Setiap bulan T juga suka berangkat ke kantor bank untuk mengambil uang pensiunan karena yang bersangkutan dulu bekerja di salah satu perusahaan BUMN.

"Nah terus jarang keluar rumah lagi pas sebelum kejadian meninggal itu," ujarnya.

Rati menuturkan, korban merupakan sosok yang baik karena selama ini juga memberikan bantuan kepada orang di sekitar. Bahkan dia mengaku dulu menjadi anak asuh dari korban semasa kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us