Perbaikan SKB Belum Selesai, MPLS SR di Majalengka Molor

- Proses perbaikan SKB di Majalengka molor dari target, membuat MPLS terpaksa diundur
- Keterlambatan proses perbaikan dipicu oleh kelengkapan mebel yang belum tiba
- Pengiriman mebeler untuk SR juga terhambat, mempengaruhi kesiapan aktivitas sekolah
Majalengka, IDN Times- Rencana dimulainya aktivitas di Sekolah Rakyat di Kabupaten Majalengka, meleset. Hal itu lantaran proses perbaikan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang akan digunakan sebagai SR rintisan belum selesai.
Semula, direncanakan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bisa dimulai hari ini, 2 Oktober 2025. Namun, lantaran bangunan belum siap seratus persen, kegiatan tersebut terpaksa diundur
"Untuk SR, alhamdulillah Majalengka dapat jatah. Kami sedang melaksanakan pembenahan. Dulunya tempat ini SKB (Sanggar Kegiatan Belajar). Ini kan (SR) rintisan, jadi kami memanfaatkan dulu pembangunan SKB, direhab," kata Bupati Majalengka Eman Suherman saat meninjau langsung proses perbaikan SKB, Kamis (2/10/2025).
1. Kecewa perbaikan molor dari target

Saat meninjau ke lapangan, bupati terlihat kecewa lantaran proses perbaikan belum selesai sepenuhnya. Bupati yang didampingi Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), dan beberapa kepala OPD lainnya sempat menegur pihak penanggung jawab proyek itu.
"Hari ini kontraktornya, kalau berdasarkan informasi, yang menang dari Tasikmalaya. Cuma itu waktunya kayaknya sudah kelebihan, overtarget dari waktunya," kata dia.
Dijelaskan Eman, akibat proses perbaikan belum selesai, tahapan MPLS terpaksa mundur. Eman berharap, pelaksanaan MPLS bisa dimulai pada 9 Oktober nanti.
"Padahal kami ingin di tahun ini, di hari kemarin, tanggal 2 Oktober 2025, harus sudah melaksanakan MPLS. Tapi karena ini belum selesai, jadi mundur sampai tanggal 9," katanya.
"Saya sudah sampaikan tadi kepada pengusaha, kepada perwakilannya. Harus dibangun trust, kepercayaan. Sudah jauh-jauh dari Tasik, kontrak dengan kementerian, kemudian pekerjaan yang dapat di Majalengka. Kemudian ini target waktunya tidak terselesai tepat waktu," kata Eman.
2. Proses perbaikan tinggal kelengkapan mebel

Dijelaskan Eman, dengan keterlambatan itu, secara tidak langsung, masyarakat dirugikan. Pasalnya, proses rekrutmen calon siswa sendiri sudah selesai dilaksanakan.
"Kan yang dirugikan siapa? Masyarakat. Anak-anak kami yang sudah nunggu, kesel. Ada yang orangtua yang juga mungkin kesel. Ini persoalannya," tuturnya.
Dari keterangan pekerja, jelas Eman, proses perbaikan memang tinggal tahap penyelesaian. Salah satu yang belum selesai yakni terkait mebeler. "Sekarang tinggal, apa namanya, perlengkapan saja, mebel. (Tanggal 9 Oktober 2025) mudah-mudahan bisa memulai MPLS," kata dia.
"Sudah seratus persen kalau dari sisi bangunan. Cuma perlengkapan saja. Tinggal mebel saja," kata dia.
3. Keterlambatan dipicu pengiriman

Sementara itu, pelaksana lapangan pembangunan SR Feri Romdoni menjelaskan, proses perbaikan SKB sudah lebih dari 90 persen. Bahkan dia memastikan perbaikan bangunan secara fisik bisa dikatakan sudah selesai.
"Sekarang, kalau bangunan mah udah 90 persen lah udah, fisik mah sudah beres lah. Cuma tinggal nunggu mebeler saja belum pada datang. Jadi tinggal tunggu perakitan saja, menunggu mebeler datang ke lokasi. Pengiriman mebeler itu sekitar 50 persen belum terkirim. Jadi tinggal tunggu mebeler aja sih," kata dia.
Dijelaskan Feri, dalam pelaksannya, distributor mebeler, tidak hanya melayani untuk Majalengka saja. Beberapa SR daerah lain juga mendapat kiriman dari distributor yang sama.
"Kalau yang saya tahu sih ini dibagi-bagi antara dari sini, Indramayu, Cirebon. Jadi kayaknya pengiriman diratain dulu ke seluruh SR. Kemarin ada pengiriman ke sini, tapi katanya buat di Indramayu dulu. Padahal barang udah nyampe sini. (Barang) dari Bandung," jelas dia.
Feri menjelaskan, beberapa mebeler yang yang masih belum terpenuhi di antaranya tempat tidur dan lemari. Adapun untuk kelas, masih menunggu kedatangan kursi.
"Kasur, kursi, sama lemari. Mebeler untuk asrama. Untuk kelas hampir semua datang cuma ada yang di sini lab IPA belum. Kalau bangunan fisik mah udah, cuma tinggal perapihan aja sih," kata dia.
"Kalau kemarin minta tanggal 7 udah beres, insya Allah terpenuhi. Cuma mebeler aja belum. Sudah kami push, cuma tetep menunggu pengiriman," kata Feri.