Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Siswi Bandung Barat Meninggal Diduga Keracunan MBG Versi RS

IMG-20250924-WA0046.jpg
Gelombang kedua keracunan massal MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025) (Istimewa)
Intinya sih...
  • Siswi SMKN Cihampelas, BR (17 tahun) meninggal pada Selasa (30/9/2025) dalam kondisi yang tidak diketahui penyebabnya.
  • BR diduga keracunan MBG karena banyak siswa keracunan di sekolahnya, namun pihak keluarga menyatakan tidak ada penyakit bawaan yang serius.
  • BR sempat menyantap MBG di sekolah saat ramai keracunan dua pekan kemarin dan pulang lebih cepat dari biasanya sebelum akhirnya meninggal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Meninggalnya siswi SMKN Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, BR (17 tahun) pada Selasa (30/9/2025), turut menjadi perhatian publik. Sebab, korban wafat dalam kondisi yang tidak diketahui penyebabnya.

Beberapa masyarakat pun menduga BR meninggal dalam kondisi keracunan MBG sebab tempatnya bersekolah ditemukan banyak siswa keracunan pada Rabu (24/9/2025). BR meninggal dalam kondisi penanganan dalam perjalanan menuju RSUD Cililin.

Kepala IGD RSUD Cililin, dr. Dwi Anggitasari Puspita pun membenarkan, BR sudah meninggal ketika sampai ke rumah sakit. Saat itu, korban dibawa dengan mobil ambulans desa pada hari minggu kemarin tepatnya pada pukul 13.30 WIB.

"Posisinya datang ke IGD RSUD Cililin itu sudah dalam keadaan pucat, kemudian tampak kebiruan, tidak terlihat adanya pergerakan nafas. Kemudian kami melakukan pemeriksaan sudah tidak ada denyut jantung dan dari pupilnya juga sudah tampak midriasis total," ujar Dwi saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (2/10/2025).

1. Dinyatakan meninggal setelah sampai RSUD Cililin

IMG-20250922-WA0124.jpg
Pelajar Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat korban keracunan MBG (Istimewa)

RSUD Cililin pun sempat hendak melakukan pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram), namun kondisi BR sudah tidak ditemukan arus listrik, pihak rumah sakit pub memastikan siswi tersebut sudah dalam kondisi meninggal.

"Kemudian mau kami melakukan pemeriksaan EKG dan ditemukannya memang sudah tidak ada arus kelistrikan atau asistol. Sehingga memang kami nyatakan meninggal," kata Dwi.

Disinggung mengenai adanya dugaan, BR meninggal karena dehidrasi dan gejala dari keracunan makanan, atau penyakit pemicu lainnya. Dwi memastikan, pihak keluarga menyatakan tidak ada penyakit bawaan yang serius.

"Informasi yang kami dapat dari keluarga ketika dilakukan anamnesa (pengumpulan riwayat medis pasien) di IGD memang tidak ada penyakit bawaan hanya ada gastritis atau maag gitu."

2. Bunga disebut tidak tercatat sebagai korban keracunan

IMG-20250922-WA0120.jpg
Kondisi pelajar keracunan MBG di Cipongkor KBB (Istimewa)

Di sisi lain, Dwi menyampaikan, BR juga tidak ditemukan ada riwayat penggunaan obat untuk penyakit berat. Namun, pada saat kejadian keracunan di SMKN 1 Cihampelas, korban tidak tercatat ikut dilakukan penanganan.

"Sedangkan pasien tidak ada riwayat penggunaan obat-obatan atau mempunyai penyakit berat lainnya dan memang bunga ini penerima MBG di hari Rabu (34/9/2025), tapi di data kami memang tidak dilakukan tidak ada pemeriksaan," katanya.

"Kemudian tidak ada kunjungan ke rumah sakit Cililin. Sehingga tidak bisa melihat track-record-nya memang ada penyakit bawaan sebelumnya," ucapnya.

3. BR makan MBG sebanyak dua kali

IMG_20250925_134054.jpg
Keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Kakak kandung dari Ibu BR, Nanang (53 tahun) mengakui, almarhum sempat menyantap MBG di sekolah pada saat ramai keracunan dua pekan kemarin. Bahkan, BR menyantap MBG dua kali. Namun, Nanang tidak menjelaskan bagaimana proses menambah porsi makanan tersebut.

Sejak kejadian itu, BR tak mengeluhkan sakit apapun. Kemudian dua hari setelahnya, Bunga tidak tampak mengalami sakit. Usia kejadian keracunan di SMKN Cihampelas itu, BR tidak masuk karena sekolah diliburkan.

Hingga pada Senin kemarin, BR masuk sekolah dan pulang lebih cepat dari biasanya, degan kondisi mengeluhkan tidak enak badan. Hal ini disampaikannya kepada sang kakak. Pihak keluarga awalnya menduga, Bunga masuk angin.

Hanya saja, BR tidak urung membaik hingga pada Selasa dini hari sebelum kakaknya bekerja, Bunga meminta izin untuk tidak masuk sekolah. Nanang menduga, pada waktu kemarin kemungkinan kondisi kesehatan BR semakin memburuk.

Nanang menyampaikan, setelah pulang dari sekolah, sang adik melihat Bunga ada di dalam kamar dan melihat sudah dalam kondisi mengalami banyak muntah, matanya terbuka dengan tangan yang mengepal. Nanang pun membawa Bunga bersama warga lainnya ke bidan.

Setelah diperiksa, kondisi tensi darah masih normal.

"Di bidan tensi darah itu masih ada. Kemudian diminta untuk segera di rujuk. Enggak lama ambulans datang dan di bawa ke RSUD Cicilin. Saya sih menduganya di ambulans sudah tidak ada. Itu sekitar pukul 13.30 WIB, siang kemarin," ucapnya.

Sesampainya di RSUD, kondisi Bunga tak sadarkan diri. Hanya berselang pemeriksaan tak lebih dari lima menit dengan penanganannya, pihak dokter pun menyampaikan kabar duka Bunga kepada pihak keluarga.

"Maaf sudah tidak tertolong," kata Nanang menirukan dokter di RSUD Cililin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Penyebab Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Masih Jadi Misteri

02 Okt 2025, 18:20 WIBNews