Petugas Haji Daerah di Jabar Diwajibkan Ikut Pelatihan di Barak Militer

- Petugas haji di Jabar wajib ikuti pelatihan di barak militer
- Pelatihan selama 10 hari dengan materi sama seperti di Kementerian Haji dan Umrah
- Perubahan dilakukan sebagai respons terhadap kritik publik terhadap kualitas dan motivasi petugas haji
Bandung, IDN Times - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat memastikan akan mengikuti arahan dari Kementerian Haji dan Umrah mengenai pelatihan di barak militer bagi petugas haji daerah khusus pada 2026.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Kanwil Kemenag Jabar Boy Hari Novian mengatakan, pelatihan khusus di barak militer ini nantinya diberikan selama sepuluh hari. Materi yang diberikan akan sama dengan Kementerian Haji dan Umrah.
"Kalau untuk di daerah kemungkinan pelatihannya sepuluh hari dan formatnya mungkin akan sama seperti di pusat, ada yang berkaitan dengan kedisiplinan, pembentukan kelompok, dan lain-lain" ujar Boy saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2029).
1. Jabar sudah pernah gelar pelatihan di barak

Menurutnya, keputusan ini bukanlah hal baru di Jawa Barat, sebab sebelumnya sudah dilakukan pelatihan yang sama dengan menggandeng instansi TNI dan Polri. Namun, untuk tahun 2026 materinya kemungkinan akan mengalami perbedaan.
"Di Jabar sebenarnya sudah dilakukan seperti itu, tahun kemarin ada tiga hari kami kerja sama dengan TNI dan Polri. Sekarang, untuk yang akan bertugas di Arab Saudi rencananya akan ada pelatihan di barak," katanya.
2. Untuk menumbuhkan kesiapan petugas Haji daerah

Boy sendiri masih belum mengetahui secara detail aturan teknis di barak kelak. Yang terang, menurutnya ada beberapa alasan yang membuat para calon pendamping haji daerah menjalani proses ini.
"Kenapa di barak? Itu untuk menumbuhkan kesadaran petugas dan kemampuan untuk melayani jemaah. Di situ bukan cuma pelatihan militer tapi ada bahasa Arab, ada psikologi, jadi dibuat pelatihan yang terstruktur untuk petugas agar mereka melayani jemaah dengan baik," tuturnya.
3. Pendamping haji pusat akan menjalani pendidikan militer mulai 2026

Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, instansinya mewajibkan seluruh calon petugas haji untuk mengikuti pelatihan di barak militer selama satu bulan sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi.
Perubahan ini dilakukan sebagai respons terhadap kritik publik yang selama ini menyoroti kualitas dan motivasi petugas haji. Banyak aduan petugas hanya ‘nebeng haji’ dan tidak benar-benar menjalankan tugasnya.
"Yang ketiga pembenahan terhadap petugas haji yang banyak dikritik oleh publik, banyak yang nebeng haji kan, karena proses seleksinya. Besok itu kami akan mengubah proses seleksinya. Jadi semua petugas haji yang sudah seleksi itu akan diseleksi administrasi, itu akan masuk ke barak satu bulan, satu bulan dipersiapkan lagi selama satu bulan itu. Itu kan proses seleksi juga," ujar Dahnil dalam program Ngobrol Seru by IDN Times, Selasa (5/8/2025).