Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Bandung Target 104 Ruas Jalan Bebas Kabel Udara pada 2027

IMG-20251208-WA0039.jpg
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan perapihan kabel yang melintang di udara, Dok. Pemkot Bandung
Intinya sih...
  • Perbaikan jangan ganggu aktivitas wargaMenurut Wali Kota Bandung, perapihan kabel bukan hanya proyek konstruksi telekomunikasi, tetapi juga bagian dari transformasi digital kota dan koreksi tata ruang publik.
  • Meminta masyarakat maklum jika ada gangguanProses penataan jaringan akan dimulai kembali pada 8 Januari 2026. Farhan meminta operator telekomunikasi untuk sosialisasi kepada publik agar mereka memahami gangguan layanan selama proses penataan.
  • Para operator telekomunikasi siap bekerja samaPT BII telah menuntaskan pembangunan fasilitas IPT di 15 ruas jalan prioritas dan sedang dalam penyelesaian untuk 20-21 ruas berikutnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan perapihan kabel yang melintang di udara. Perapihan tersebut dilakukan demi mengurangi semrawutnya kabel di tiang-tiang dan mengganggu keindahan fasilitas publik.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, program ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bandung bersama PT Bandung Infra Investama (BII) melalui skema kemitraan non-APBD dengan berbagai operator telekomunikasi. Kegiatan akan berlangsung hingga 2027, dengan target pada akhir 2026 telah mencakup 65 ruas jalan, dan sisanya 39 ruas dituntaskan pada tahun berikutnya.

Nantinya kabel udara dan migrasinya ke sistem jaringan infrastruktur pasif telekomunikasi (IPT) bawah tanah (ducting system). Selama ini keberadaan kabel udara yang tak tertata selama ini menjadi keluhan masyarakat dan tantangan estetika kota.

“Tidak ada satu pun dari kita yang ingin Kota Bandung terlihat semrawut,” tutur Farhan, Senin (8/12/2025).

1. Perbaikan jangan ganggu aktivitas warga

IMG-20251208-WA0038.jpg
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Dok. Pemkot Bandung

Menurutnya, program ini bukan sekadar proyek konstruksi telekomunikasi, tetapi bagian dari transformasi digital kota sekaligus koreksi tata ruang publik. Farhan juga menekankan pentingnya koordinasi dan komitmen, termasuk dalam pemeliharaan jaringan dan model pembiayaan yang tidak membebani masyarakat.

“Kita memiliki 2,6 juta warga yang membutuhkan layanan internet stabil. Ini peluang bisnis pada saat yang sama juga tanggung jawab,” ujarnya.

Sebagai langkah teknis, Farhan menetapkan batas waktu 15 Desember 2025 untuk penyelesaian tahap pertama sebelum masa libur Natal dan Tahun Baru 2026.

“Tahun lalu pekerjaan ini terpaksa dihentikan karena mengganggu mobilitas warga saat Nataru. Tahun ini kami siapkan lebih matang,” kata Farhan.

2. Meminta masyarakat maklum jika ada gangguan

IMG-20251208-WA0042.jpg
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan perapihan kabel yang melintang di udara, Dok. Pemkot Bandung

Proses lanjutan penataan jaringan direncanakan dimulai kembali pada 8 Januari 2026. Farhan meminta seluruh operator telekomunikasi dan PT BII untuk memperhatikan dua aspek penting, yaitu sosialisasi kepada publik agar masyarakat memahami jika terjadi gangguan layanan selama proses penataan.

"Kedua, transparansi dan rasionalisasi tarif, agar tidak terjadi lonjakan harga layanan internet yang berdampak pada inflasi daerah," ujarnya.

3. Para operator telekomunikasi siap bekerja sama

IMG-20251208-WA0045.jpg
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan perapihan kabel yang melintang di udara, Dok. Pemkot Bandung

Sementara itu, Direktur Utama PT Bandung Infra Investama (BII), Asep Wawan Dharmawan memaparkan sejak dilakukan groundbreaking pada 21 Juni 2024 di lokasi yang sama, PT BII kini telah menuntaskan pembangunan fasilitas IPT di 15 ruas jalan prioritas.

Area tersebut di antaranya ialah Jalan Sumatera, Lembong, Merdeka, Tamblong, Tera, Veteran, Asia Afrika, Aceh, Sunda, Bangka, Gandapura, Lombok, Gudang Utara, Gudang Selatan, dan Taman Pramuka.

“Sarana IPT yang sudah kami bangun meliputi jalur ducting utama dan akses, manhole, handhole, hingga optical distribution point. Selanjutnya 20–21 ruas berikutnya sedang dalam penyelesaian dan ditargetkan rampung Desember ini,” ujarnya.

Asep juga menyampaikan, hingga saat ini ada 14 operator telekomunikasi yang telah menyatakan minat untuk menggunakan infrastruktur IPT Bandung, mulai dari Telkom Indonesia, Biznet, XL Smart, Fiberstar, LinkNet, hingga penyedia menengah seperti Moratel dan Bali Tower.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Layanan Keuangan AS, Robinhood, Masuk Pasar Modal Indonesia

08 Des 2025, 15:12 WIBNews