Pemkot Bandung Janji Siapkan 30 UMKM Center Dukung Perekonomian Warga

- Perempuan berperan penting dalam perekonomian Bandung
- Produk UMKM perlu didorong masuk ke sistem e-Katalog Pemkot Bandung
- Pemberdayaan UMKM diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Kota Bandung
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah mengembangkan program besar melalui UMKM Center di 30 kecamatan, yang berfungsi sebagai pusat inkubasi bisnis, pelatihan digital marketing, dan ekonomi kreatif. Tempat ini akan jadi ruang kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan organisasi masyarakat, agar pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan akses permodalan yang lebih luas.
“Di setiap kecamatan kami kembangkan pusat kuliner, wirausaha masjid, hingga wirausaha pesantren. Ini bagian dari program Bandung Utama untuk memperkuat kemandirian ekonomi warga,” kata Erwin dalam kegiatan Festival UMKM Perempuan Bandung, di halaman Gedung MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat, Minggu (12/10/2025).
1. Perempuan yang berbisnis harus dapat kemudahan

Dia pun memberikan apresiasi tinggi atas semangat kolaboratif perempuan Bandung dalam menggerakkan perekonomian daerah. Sebab, sektor UMKM merupakan penopang utama ekonomi Kota Bandung.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa perempuan Kota Bandung bukan hanya berperan dalam keluarga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan pelaku perubahan sosial,” ujar Erwin disambut tepuk tangan peserta.
2. Produk UMKM harus dipesan dinas-dinas

Politikus PKB ini meminta agar para pelaku UMKM perempuan dapat didorong masuk ke sistem e-Katalog Pemerintah Kota Bandung. Dengan demikian, produk-produk lokal bisa menjadi prioritas dalam setiap pengadaan di lingkungan Pemkot.
“Nanti setiap rapat atau kegiatan di SKPD, bisa pesan dari pengusaha UMKM lokal. Ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah kepada pelaku usaha kecil,” tuturnya.
3. Wirausaha baik untuk kurangi kemiskinan

Erwin juga menyinggung tantangan ekonomi yang tengah dihadapi kota. Saat ini tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung berada di angka 7,4 persen, dan pemerintah menargetkan penurunan hingga 6,4 persen melalui pemberdayaan UMKM serta penciptaan lapangan kerja baru.
Sementara itu, pada periode Maret 2013 – Maret 2025 tingkat kemiskinan di Kota Bandung menunjukkan tren menurun baik dari sisi jumlah maupun persentasenya. Namun, sejak Maret 2020 sampai dengan Maret 2021 terjadi kenaikan kemiskinan yang disebabkan pandemik Covid-19 yang melanda Indonesia termasuk Kota Bandung. Akan tetapi mulai Maret 2022 sampai dengan Maret 2025, kemiskinan di Kota Bandung mengalami penurunan kembali