Pajak Kendaraan di Jabar Capai Rp19 Triliun Sepanjang 2024

Bandung, IDN Times - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat (Barat) mencatatkan raihan pendapatan pajak kendaraan bermotor mencapai Rp19 triliun sepanjang 2024. Raihan ini menjadi kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat.
Adapun total Rp19 triliun ini berasal dari 10,6 juta unit kendaraan, sementara total APBD Provinsi Jabar senilai Rp35 triliun. Hasil ini berdampak positif bukan hanya untuk program Pemerintah Provinsi Jabar, namun untuk pemerintah kabupaten kota, karena nantinya digunakan untuk pembangunan.
1. Akan memaksimalkan potensi pendapatan lainnya

Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik mengatakan, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masih menjadi penyumbang mayoritas pada pendapatan asli daerah (PAD).
Meski begitu, ia berencana memaksimalkan beberapa hal lainnya pada tahun mendatang, seperti potensi pendapatan dari sekitar 6 juta kendaraan yang berstatus Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) atau penunggak pajak 1-5 tahun.
2. Inovasi sudah dilakukan

Kemudian ada pula yang berstatus Kendaraan Belum Melakukan Daftar Ulang (KBMDU), yakni penunggak pajak di bawah satu tahun dalam tahun berjalan. Jika dikonversi, pendapatan dari jumlah penunggak pajak bisa mencapai sekira Rp4 triliun.
Sementara, beberapa invoasi yang sudah dilakukan adalah membuat sejumlah kemudahan layanan, salah satunya lewat Samsat digital. Kemudian, sosialisasi secara berkala pun terus dilakukan.
"Inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi digital terus kami lakukan, sosialisasi juga terus berlangsung. Lalu, ada beberpa program promo dan diskon. Semua agar memudahkan masyarakat," kata dia Dedi melalui keterangan resmi, Sabtu (28/12/2024).
Selain itu Bapenda Jabar juga melakukan upaya tegas dengan sanksi sesuai aturan atau bekerja sama dengan instansi lain untuk menggelar operasi.
"Jadi harapannya semua tetap seimbang. Tentu ke depan akan ada tantangannya lagi, meski Insya Allah kami akan bekerja dengan baik," katanya.
3. Capaian diapresiasi pemerintah pusat

Berkat capaian ini, Bapenda Jabar mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mereka mendapat nilai terbaik dalam kategori Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Tertinggi.
Capaian ini menurut Dedi merupakan hasil kinerja semua pegawai samsat di semua wilayah dan pihak yang berkaitan lintas instansi. Esensi penting dari semua ini adalah kontribusi besar masyarakat untuk mendukung program pembangunan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, infrastruktur hingga kesehatan.
"Penghargaan dari Kemendagri tentu harus menjadi motivasi bagi kami bekerja lebih baik lagi," tuturnya.