Okupansi Kunjungan Wisatawan ke KBB Anjlok di 2024

Bandung Barat, IDNTimes - Dinas Parisiwata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat jumlah kunjungan wisata tahun ini mencapai 3.024.056 orang. Angka tersebut cenderung terjun bebas dibanding tahun sebelumnya yang menyentuh angka 3.812.202 pelancong.
"Kita sudah rekap jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 mencapai 3.024.056 orang. Angka ini cenderung turun dibanding tahun sebelumnya yang hampir menyentuh 4 juta," kata Kepala Disparbud KBB Akhmad Panji Hernawan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
1. Ada beberapa faktor penyebab

Menurut Akhmad, ada sejumlah faktor yang menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung Barat mengalami penurunan tahun ini. Yakni akibat kondisi cuaca ekstrem, lemahnya daya beli masyarakat, serta kehadiran alternatif wisata di luar Bandung Barat. Dari ketiga faktor itu, penurunan daya beli masyarakat menjadi pemicu utama ketimbang dua faktor lainnya.
"Cuaca berpengaruh karena wisata di Bandung Barat dominan wisata alam. Jadi kalau hujan terus maka kunjungan sedikit. Terus sekarang ada banyak bermunculan wisata di tempat lain, nah biasanya pengunjung itu lebih berminat ke tempat wisata baru," jelasnya.
Tak cuma akumulasi tahun 2024, lusunya kunjungan terjadi pula pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kawasan wisata Lembang malah sepi pengunjung di momen libur panjang ini. Angka okupansi hotel juga cenderung rendah dibandingkan libur Nataru tahun sebelumnya.
2. Diluar prediksi

Kabid Pariwisata pada Disparbud KBB, David Oot menambahkan anjloknya kunjungan wisatawan diluar prediksi pengelola destinasi wisatawan. Ada beberapa yang menambah destinasi baru, namun tetap saja tak mampu mendongkrak kunjungan.
"Saya menganalisa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke Lembang, salah satunya faktor ekonomi masyarakat atau daya beli yang menurun," kata David Oot.
Ia menambahkan, kekhawatiran dari sebagian masyarakat akan terjadinya kemacetan parah pada setiap momen Nataru. "Kondisi ini, juga tak bisa dilepaskan dari makin bertambah banyaknya kompetitor destinasi wisata di daerah lain. Tentunya, ini membuat orang banyak pilihan destinasi saat akan berlibur," ujarnya.
3. Pengusaha mengeluh

General Manager (GM) objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang Sapto Wahyudi mengatakan awalnya pihak ya memprediksi kunjungan wisatawan di moment Nataru ini akan mengalami kenaikan 30-50 persen. Namun ternyata malah mengalami penurunan hingga 27 persen dibandingkan Nataru tahun lalu.
Begitupun okupansi penginapan di TWGC Lembang yang juga mengalami penurunan. Dimana dari 49 penginapan dengan konsep glamour camping yang biasanya penuh pada momen libur Nataru, namun kali ini hanya terisi 85 persen.
"Kalau untuk kunjungan wisata biasa itu memang turun 27 persen dibandingkan tahun lalu, begitu juga dengan penginapannya. Tahun lalu itu sampai 98 persen, sekarang hanya 85 persen," kata Sapto.