Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

2 Perusahaan Ceceran Soda Api di KBB Mangkir Panggilan DLH KBB

Petugas Melalukan Pemeriksaan Truk Pembawa Soda Api di Cikamuning, Padalarang, Bandung Barat. (Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Dua perusahaan yang terlibat kasus kebocoran cairan kimia caustic soda liquid NaOH 48 persen atau soda api mangkir dalam agenda pemetaan dampak pencemaran di sepanjang Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (30/12/2024).

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Pemetaan itu dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dari mulai kawasan Cigentur hingga kawasan Cikamuning, Padalarang. Dua perusahaan yang diundang yakni PT Pindo Deli selaku pemilik asal cairan soda api, dan CV Yasindo Multi Pratama selaku pemilik kendaraan tangki yang mengangkut cairan kimia itu.

"Pasca-kejadian kami sudah mengambil keterangan awal oleh teman-teman PPLH di lapangan. Kemudian hari ini mengundang mereka (perusahaan) atas keinginan KLHK sendiri, cuma mereka tidak hadir," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin.

1. Keterangan perusahaan masih dibutuhkan

Seorang Pengendara Menunjukan Cairan Kimia yang Menempel pada Body Motornya di Padalarang, KBB. (Rizki/IDN Times)

Idad menjelaskan, pemanggilan dua perusahaan itu dilakukan lantaran DLH Bandung Barat masih membutuhkan keterangan untuk melengkapi informasi terkait insiden kebocoran tangki pengangkut soda api.

Sejauh ini, DLH belum mengetahui cairan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebanayak 20.000 liter yang tumpah itu merupakan cairan bahan baku untuk produksi atau limbah sisa produksi.

"Agendanya kami ingin melengkapi keterangan terkait kejadian dari sudut kewenangan, kompetensi dari para pengangkut. Baik dari sopir, perusahaan ini milik siapa, sebagai apa, apakah perantara atau memang dia sebagai pengolah," tutur Idad.

Selain merusak ratusan kendaraan dan membuat lebih dari 100 orang mengalami luka-luka, kebocoran cairan kimia ini dikhawatirkan juga merusak lingkungan dengan meresapnya Natrium Hidroksida ke kandungan tanah maupun badan sungai.

"Masalahnya mereka sekarang tidak hadir. Tapi mungkin nanti kami dan provinsi datang langsung ke perusahaan untuk memverifikasi perusahaan B3 dan transporter," ujar Idad.

2. Hasil pengujian pH cenderung netral

Petugas Mengambil Sampel Sisa Pencemaran Soda Api di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Bandung Barat. (Rizki/IDN Times)

Idad melanjutkan, dalam pemetaan ini petugas mengukur tingkat keasaman dan basa tanah menggunakan pH meter di tiga lokasi tumpahan soda kaustik di Kampung Cikamuning, Nyalindung, dan Cigentur guna memastikan langkah pemulihan lingkungan.

Hasilnya, kondisi pH tiga lokasi cenderung netral dengan kadar pH 6,5-7. Artinya, tumpahan cairan soda kaustik cenderung telah terdegradasi disebabkan timbunan tanah dan tersapu air hujan.

"Hari ini Dinas Lingkungan Hidup bersama Damkar BPBD serta Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pengecekan lokasi kebocoran soda api disekitar Jalan Raya Padalarang - Purwakarta. Kami ingin tahun lahan yang terkontaminasi seperti apa, ternyata hasilnya netral," ujar Idad.

3. Jadi penentu langkah selanjutnya

Truk Tangki Pembawa Cairan Kimia yang Alami Kebocoran Hingga Basahi Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, KBB. (Rizki/IDNTimes)

Menurutnya, hasil pengecekan ini menjadi pertimbangan Kementerian Lingkungan Hidup dalam memutuskan langkah penanggulangan lingkungan serta tindakan terhadap perusahaan penghasil B3 serta pengangkut. Apalagi jika di lihat lokasinya, dua perusahaan ini berada di luar Bandung Barat yakni Kota Bandung dan Karawang.

"Hasil pengecekan ini nantinya merekomendasikan apa yang harus dilakukan baik oleh kabupaten, provinsi juga lalu oleh KLHK. Karena ini ada lokus yang posisinya di Karawang jadi ada dua kota yang terlintasi. Jadi kami tunggu rekomendasi dari mereka," ujarnya.

Sebelumnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta dari daerah Cikalongwetan hingga Padalarang dibanjiri cairan kimiah yang bocor dari truk tangki jenis Hino. Cairan itu menyebabkan ratusan kendaraan roda dua dan empat mengalami kerusakan hingga membuat pengendara dan penumpangnya mengalami luka-luka.

Share
Editorial Team