Ogah Tinggalkan Lapak, Penyuntikan Vaksin Pedagang Bandung Terkendala

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mengalami kendala dalam melakukan penyuntikan vaksin bagi pedagang pasar. Adapun penyuntikan vaksin pertama dilakukan pada pedagang Pasar Sederhana, Jalan Sederhana, Kota Bandung, Sabtu (27/2/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, banyak pedagang saat hendak diberikan suntikan vaksin dosis pertama tidak ingin meninggalkan kios jualannya.
"Karena mereka lagi dagang, mereka tidak bisa melepas dagangannya. Jadi kalo ada yang mau ninggalin dagangannya itu bisa cepat, tantangannya gabisa ninggalin dagangannya," ujar Ahyani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/2/2021).
1. Ada pedagang minta tukar waktu

Tak hanya itu, ada pula kendala lain yakni banyak pedagang meminta berganti waktu atau menunggu setelah selesai melayani pembeli. Menurut Ahyani, ini menjadi kendala lantaran waktu penyuntikan harus tetap berjalan.
"Jadi tadi ada yang minta waktu lagi bisa agak siang gak? soalnya kan tujuan utama mereka ke sini emang untuk berdagang," ungkapnya.
2. Tahap I tidak ditemukan efek samping serius

Usai diberikan suntuk vaksin dosis pertama, pedagang tetap beraktivitas seperti penerima vaksin lainnya tanpa ada treatment khusus. Ia menuturkan, dosis kedua akan diberikan setelah 14 hari ke depan.
"Efek samping dari tahap I kemarin sedikit sekali, dan kejadian setelah imunisasinya ringan. Misalnya pegal sakit agak pusing, semua gak ada yang harus sampai dirawat," tuturnya.
3. Dalam satu hari penyuntikan vaksin di puskesmas mencapai 400 orang

Penyuntikan vaksin Sinovac di puskesmas Kota Bandung dalam satu hari mencapai 400 orang. Sehingga, jika dikalkulasikan, dalam sepekan mereka bisa menyuntik mencapai 4-6 ribu orang.
"Kapasitas lab BSL2 dalam satu hari 400-500 (orang disuntik). Kita tahan di 400 jangan digenjot terus. Aalat harus di-maintenance. Rata-rata dipake di 400 (kali dalam sehari)," katanya.