Mengenal Imron dan Agus: Bupati Cirebon Periode 2025-2030

Cirebon, IDN Times - Kabupaten Cirebon, Jawa Barat segera memiliki pemimpin baru untuk periode 2025-2030. Imron Rosyadi kembali terpilih sebagai Bupati Cirebon, berpasangan dengan Wakil Bupati Agus Kurniawan Budiman.
Pasangan ini resmi memenangkan Pilkada Kabupaten Cirebon 2024 setelah meraih suara mayoritas dalam perhelatan demokrasi yang digelar serentak di berbagai daerah.
Pelantikan keduanya dijadwalkan berlangsung pada 20 Februari 2025.
1. Dari Kemenag hingga pimpinan tinggi daerah

Imron bukan sosok baru dalam pemerintahan Kabupaten Cirebon. Ia lahir pada 17 Desember 1961 di Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon dan telah memiliki pengalaman panjang di dunia birokrasi.
Sebelum terpilih kembali sebagai Bupati, Imron telah menjabat sebagai Bupati Cirebon sejak 2019, menggantikan Sunjaya Purwadisastra yang terjerat kasus hukum.
Kariernya di pemerintahan dimulai dari lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.
Dengan latar belakang pendidikan agama, Imron dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai moral dalam setiap kebijakan yang diambilnya.
Selama masa kepemimpinannya di periode sebelumnya, Imron berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Namun, masih banyak tantangan yang harus ia selesaikan, seperti pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan dan
2. Agus berangkat dari pemimpin akar rumput

Berbeda dengan Imron yang berasal dari kalangan birokrat, Agus Kurniawan Budiman memiliki latar belakang yang lebih dekat dengan masyarakat akar rumput. Lahir pada 26 Mei 1985 di Cirebon, Agus memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi PDIP pada periode 2014-2017.
Namun, di tengah karier politiknya, Agus mengambil keputusan besar dengan mengundurkan diri sebagai anggota DPRD dan mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kedodong Kidul.
Keputusan ini membuktikan komitmennya dalam membangun daerahnya secara langsung. Sejak 2017, ia memimpin desa tersebut dan berhasil membawa berbagai inovasi, terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Pada Pilkada 2024, Agus diusung oleh Partai NasDem untuk mendampingi Imron. Kombinasi pengalaman Imron di pemerintahan dan kedekatan Agus dengan masyarakat diharapkan dapat menjadi sinergi yang baik dalam membangun Kabupaten Cirebon ke depan.
3. Strategi dan program kerja Imron-Agus

Dalam visi dan misinya, pasangan ini menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata, terutama di wilayah pedesaan yang selama ini masih tertinggal. Mereka juga menyoroti peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama.
Selain itu, sektor ekonomi juga menjadi perhatian serius. Dengan latar belakang Agus yang memiliki pengalaman sebagai pengusaha, mereka berkomitmen untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon agar lebih berdaya saing.
“Cirebon memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor perdagangan dan industri kreatif. Kami akan mendorong kebijakan yang berpihak pada UMKM agar bisa berkembang dan bersaing,” kata Imron.
Tak hanya itu, Imron juga berjanji untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi digital. Menurutnya, digitalisasi birokrasi akan membuat pelayanan lebih cepat, efisien, dan transparan.
Meski memiliki program kerja yang jelas, pasangan ini tetap menghadapi berbagai tantangan besar. Salah satu isu utama yang harus segera ditangani adalah masalah infrastruktur jalan yang masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Selain itu, persoalan banjir yang kerap terjadi di beberapa titik juga menjadi pekerjaan rumah yang tak bisa diabaikan.
Di sisi lain, persoalan pengangguran dan kesejahteraan sosial juga menjadi tantangan yang harus mereka hadapi. Data menunjukkan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Barat.
Oleh karena itu, kebijakan dalam menciptakan lapangan kerja baru menjadi sangat krusial.
Masyarakat juga berharap agar pasangan ini dapat bekerja dengan transparan dan menghindari praktik korupsi yang selama ini menjadi momok di pemerintahan daerah. Dengan rekam jejak yang cukup baik, harapan besar diletakkan pada kepemimpinan Imron-Agus untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik.