Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Inin Nastain/ Bupati dan Wabup Majalengka
Inin Nastain/ Bupati dan Wabup Majalengka

Intinya sih...

  • Belum ada pembahasan di kalangan bupati

  • Eman sebut pemekaran wilayah belum penting

  • Wacana lama, Provinsi Cirebon Raya sudah diserahkan ke Kemendagri

Majalengka, IDN Times - Wacana pemekaran wilayah Jawa Barat menjadi lima provinsi baru terus menjadi pembahasan di kalangan eksekutif. Berbagai tanggapan, baik pro maupun kontra, muncul dari para kepala daerah, tak terkecuali Bupati Majalengka.

Dimintai tanggapan terkait wacana itu, Bupati Majalengka Eman Suherman mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Ia justru menilai, wacana itu kemungkinan diusulkan oleh kelompok masyarakat tertentu.

"Kami dari pemerintah belum mendengar secara jelas soal wacana itu. Mungkin diusulkan oleh kelompok-kelompok yang mempunyai kepentingan," kata Eman, Selasa (24/6/2025)

1. Belum pernah ada pembahasan di kalangan bupati

Gedung Sate. (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/wp-content/uploads/sites/16/2023/12/168420020727-gedung-sate.jpg)

Dalam wacana itu, disebutkan bahwa Provinsi Jawa Barat berpeluang dipecah menjadi lima provinsi. Kabupaten Majalengka sendiri diwacanakan bergabung dengan Provinsi Sunda Caruban yang meliputi wilayah Ciayumajakuning (Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).

Dilihat dari jumlah penduduk Jawa Barat yang mencapai angka 50 juta penduduk. Eman menilai sebuah kewajaran jika ada pihak yang mengusulkan pemekaran. Kendati demikian, Eman menegaskan, belum pernah ada pembahasan tentang wacana itu.

"Tapi sampai saat ini, di ranah pemerintah, saya belum mendengar ini dimunculkan menjadi wacana. Baik dibahas di diskusi kecil maupun juga antar kepala daerah," tuturnya,

"Belum ada informasi itu. Ya mungkin usulan, wajar sebagai sebuah dinamika. Ketika ada masyarakat yang menilai penting pemekaran, prosesnya disampaikan dulu. Saya tidak tahu juga, karena belum mendapat informasi dari DPRD," tuturnya.

2. Eman sebut pemekaran wilayah belum penting

Inin Nastain/Kantor bupati Majalengka

Terkait pandangannya terhadap wacana itu, Eman menilai saat ini belum terlalu penting. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dilakukannya sebuah pemekaran wilayah.

"Kalau kami sih merasa belum penting banget, karena memutarkan potensi untuk menghidupkannya harus dipikirkan juga. Jangan sampai ketika memekarkan, tapi daya ungkit dukungan ekonominya, dukungan PAD-nya tidak mendukung. Kasihan juga," ungkap dia.

Eman menjelaskan, ada kekhawatiran tersendiri ketika terjadi pemekaran, tetapi daerah itu ternyata belum benar-benar siap menjalaninya.

"Jangan-jangan apa yang menjadi impiannya ternyata berbeda dengan kejadian yang sesungguhnya. Mohon maaf. Sekarang kan banyak kota kabupaten baru di Indonesia, yang hari ini kesulitan anggarannya. Kami saat ini masih nyaman dengan Jawa Barat," kata dia.

3. Wacana lama, Provinsi Cirebon Raya sudah diserahkan ke Kemendagri

Inin Nastain IDN Times/ Alun-alun Majalengka

Sebelumnya Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati menjelaskan, wacana lima provinsi baru itu bukan hal baru. Bahkan, salah satunya, yakni Provinsi Cirebon Raya atau yang masuk ke dalam Provinsi Sunda Caruban (Ciayumajakuning) sudah berbentuk usulan, sekaligus diserahkan ke Kemendagri.

"Sebetulnya ini usulan lama ternyata. Ini usulan dari forum tokoh masyarakat dan aktivis. Cirebon Raya sudah di Kemendagri sebelum ada moratorium. Posisinya sudah standby," kata Rahmat

Adapun untuk empat provinsi lainnya masih dalam wacana, dan akan dibahas bersama kepala daerah dan pihak lainnya yang ada di Jawa Barat. Wacana itu kabarnya datang dari para tokoh kepada DPRD Jabar

Editorial Team