Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jabar di Januari 2025 Lesu

Bandung, IDN Times - Kunjungan wisatawan mancanegara dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) per Januari 2025 mengalami penurunan dibandingkan Desember 2024. Fakta ini diketahui berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat.
BPS Jawa Barat mencatat bahwa kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari 2025 mengalami penurunan menjadi 337 kunjungan dari BIJB Kertajati.
Sementara, bulan sebelumnya yaitu Desember 2024, kunjungan wisatawan mencapai angka 735 kunjungan. Kondisi ini dipastikan membuat perekonomian sektor pariwisata lesu.
Adapun kunjungan wisman yang paling dominan di BIJB Kertajati berasal dari Singapura, yakni sebesar 47,77 persen.
1. Wisatawan domestik meningkat

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman mengatakan wisatawan mancanegara memang mengalami penurunan yang lumayan besar, namun kunjungan dari domestik cukup tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Wisatawan domestiknya mengalami peningkatan dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan," ucap Herman, Selasa (4/2/2025).
2. Whoosh jadi salah satu alasan tingginya kunjungan domestik

Peningkatan juga terjadi pada sektor transportasi penumpang, terutama angkutan udara domestik dan kereta api. Menurut Herman, hal itu dipengaruhi oleh adanya kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Ini juga dampak dari Whoosh. Namun untuk transportasi barang perlu diwaspadai karena mengalami penurunan terutama untuk angkutan laut," katanya.
3. Kunjungan wisatawan ke Bandung tidak menurun

Sedangkan, Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menduga penurunan wisman di BIJB Kertajati karena mereka lebih memilih Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan perjalanan menggunakan Whoosh.
"Karena memang terlihat ada peningkatan. Artinya dari sisi wisatawan yang ke Bandung tidak turun. Tapi penumpang meningkat transportasi dari Jakarta," ucapnya.
Menurutnya, wisatawan masih memilih Jakarta sebagai opsi utama dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi darat seperti Whoosh untuk menuju Bandung.
"Kami belum memastikan, tapi sepertinya dari sana karena barangkali orang lebih senang dari Jakarta. Kan secara waktu dari Kertajati ke Bandung agak lebih lama. Jadi mungkin dari sisi waktu," kata dia.