Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ketika Ilmuwan dan Regulator Kolaborasi untuk Masalah Global

The Answer Studio/Tower of God Season 2

Bandung, IDN Times - Kolaborasi antara ilmuwan dengan pengambil kebijakan merupakan hal yang penting dalam menghadapi tantangan global khususnya perubahan iklim. Misalnya dalam jalinan kolaborasi yang terjadi di Konferensi Internasional Indonesian Regional Science Action (IRSA) 2024.

Kegiatan itu menjadi ajang bagi ilmuwan dan pembuat kebijakan untuk menghadirkan kemajuan penelitian terkini dalam upaya mengatasi krisis iklim di Indonesia. Di sisi lain, Konferensi Internasional IRSA 2024 juga menghadirkan program SKALA, Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia untuk akselerasi layanan dasar.

Program SKALA mendukung pelaksanaan Konferensi Internasional IRSA 2024 yang secara khusus menyelenggarakan sesi pararel terkait manajemen keuangan publik, penggunaan data untuk tata kelola, dan penyediaan layanan dasar yang iInklusif.

Dalam upaya untuk memperkuat tata kelola data di tingkat pemerintah daerah, khususnya di Maluku, diadakan sesi diskusi yang menggabungkan berbagai pemangku kepentingan.

1. Data jadi bekal utama pemerintah untuk membuat kebijakan

pexels.com

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Maliki mengatakan Indonesia kini tengah melaksanakan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek): sebuah sistem pendataan kependudukan yang dapat menjadi aacuan peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Maliki, data yang mencakup seluruh penduduk menjadi bekal utama bagi pemerintah pusat, daerah, bahkan swasta untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Penggunaan data yang akurat dan komprehensif juga bisa sebagai dasar, kebijakan, serta membuat program-program yang dirancang dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

“Apa yang bisa kami lakukan adalah bagaimana sebenarnya salah satunya menggunakan data dengan baik. Dengan adanya desentralisasi berarti bukan hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah ini juga harus betul-betul tahu datanya seperti apa,” ujar Maliki di acara Konferensi Internasional Indonesian Regional Science Action (IRSA) 2024 di Maluku, Ambon, Senin (15/7/2024).

“Kami kasih data tentunya harus lebih akurat, tetapi dalam yang lebih penting lagi adalah setelah memegang data bagaimana harus bisa dimutakhirkan, harus bisa lebih up to date, harus bisa lebih akurat,” ujarnya.

2. Tetap memerlukan kolaborasi lintas-sektor

Ketika Ilmuwan dan Regulator Kolaborasi untuk Masalah Global (IDN Times/istimewa)

Meskipun data merupakan aset berharga, Maliki mengungkapkan bahwa tantangan signifikan masih ada. Karena itu diperlukan kolaborasi lintas-sektor dalam membangun ekosistem data yang lebih tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Jadi ini yang kami harus yakinkan kalau pemerintah daerah sudah punya data, harusnya mereka punya kemampuan nanti untuk melakukan pemutakhiran dan juga validasi. Keamanan data pribadi ini juga harus kita pegang, kemudian koordinasi antar-sektor dan juga nanti meningkatkan kapasitas SDM untuk kembali lagi ke pemerintah daerah,” tutur Maliki.

3. Data yang akurat akan menjadi dasar yang kuat

Ilustrasi team marketing sedang meeting (pexels.com/Kindel Media)

Di sisi lain, Rektor Universitas Pattimura Fredy Leiwakabessy menekankan pentingnya data dalam mendukung pembangunan lokal serta penelitian di tingkat daerah. Fredy menjelaskan, data bukan hanya merupakan instrumen untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, tetapi juga krusial dalam meningkatkan tata kelola data pemerintah daerah.

Menurut dia, evaluasi yang tepat terhadap data akan membantu meningkatkan kualitas keputusan yang diambil pemerintah daerah. Data yang akurat, lanjutnya, menjadi dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang efektif dan strategis, serta mempermudah perencanaan yang terukur dan tepat sasaran.

"Dari sisi metodologi kita tentu perlu data yang akurat, reliable, dan didasarkan pada problema yang ingin diselesaikan. Untuk itu, kita perlu memiliki indikator-indikator yang jelas, variabel-variabel yang terdefinisi dengan baik, dan metodologi yang tepat untuk mengambil data," ujar Fredy.

4. Tiga aspek penting dalam data

Ilustrasi pria menggunakan standar perlindungan data (freepik.com/freepik)

Menurut Fredy instrumen-instrumen yang akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan dalam pengumpulan data menjadi hal yang mendasar. Fredy juga menyoroti dalam pengalaman akademis dan praktisnya, bahwa data memiliki tiga aspek penting: eksplorasi, penjelasan, dan eksploitasi.

"Kepentingan data terletak pada kemampuannya untuk mengeksplorasi dan menjelaskan fenomena, serta mengeksploitasi potensi yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks pembangunan lokal, peran data sangat penting dalam mencari solusi yang tepat untuk tantangan yang dihadapi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us