Kemendagri Klaim Biaya Retret Jilid Dua di IPDN Jatinangor di Bawah Rp500 Juta

- Kemendagri klaim anggaran retret gelombang II di IPDN Jatinangor jauh di bawah Rp500 juta.
- Anggaran lebih hemat karena jumlah peserta lebih sedikit, ketidakhadiran Presiden RI, dan penghematan fasilitas serta acara seremoni.
- Kemendagri akan menggelar retret untuk Sekda se Indonesia dengan efisiensi anggaran sesuai kebutuhan.
Bandung, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim retret gelombang II yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, digelar dengan anggaran yang rendah.
Retret yang diikuti 84 kepala daerah yang baru menyelesaikan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) atau Pemungutan Suara Ulang (PSU) ini memakan biaya yang jauh lebih murah, salah satunya lantaran lahan IPDN merupakan aset dari Kemendagri.
"Retret hari ini kan menghemat sekali, ya tidak sampai Rp500 jutaan, kira-kira begitu ya. Jadi angkanya jauh di bawah yang kemarin, karena aset dari Kemendagri dan banyak penghematan di sini," ujar Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Selasa (24/6/2025).
1. Banyak faktor anggaran lebih hemat

Selanjutnya, mantan Wali Kota Bogor dua periode itu mengungkapkan, banyak faktor mengapa anggaran retret kali ini lebih hemat. Jumlah peserta yang lebih sedikit dan ketidak-hadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto karena ada beberapa urusan kenegaraan lainnya.
"Ketiga, tentu ada penghematan dalam hal fasilitas di sini, kan fasilitasnya sudah ada. Terakhir, juga acara seremoni-seremoni kami lakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada, karena tamunya juga terbatas," ujarnya.
"Kemungkinan besar Presiden belum dijadwalkan untuk menghadiri, karena itu penutupnya juga tidak mengundang banyak pihak, dilakukan secara sederhana," katanya.
2. Kemendagri jaga ketat para peserta

Bima Aria memastikan, seluruh peserta akan digembleng beberapa materi hingga Kamis mendatang. Selama mengikuti gelaran ini, para kepala daerah diawasi oleh petugas, baik itu saat rangkaian kegiatan retret, atau setelah kegiatan usai.
Hal yang diawasi salah satunya adalah pesan makan via ojek online. Menurut Bima, hal itu tidak diperbolehkan panitia sebab peserta sudah disediakan makan dan minum, juga waktu yang ditentukan untuk menyantap hidangan.
"Tidak boleh sama sekali sampai selesai (keluar lingkungan IPDN)," kata Bima.
3. Retret untuk Sekda juga dipersiapkan

Kemendagri juga kini mulai menggodok kegiatan retret untuk Sekda se Indonesia. Bima memastikan, meski rencananya digelar di Akmil, Magelang, kegiatan tidak menggunakan anggaran yang besar, mengingat pemerintah tengah melakukan efisiensi.
"Kalau soal efisiensi, ya kami pastikan bahwa semua anggaran itu dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan. Kami kembalikan lagi kepada target-targetnya," katanya.