Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Kadin Jabar akan Kumpulkan Pelaku Usaha Bahas Persoalan Gangguan Ormas

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) kerap memberikan dampak buruk pada iklim berusaha di Indonesia. Keberadaan mereka yang sering mendatangi perusahaan untuk minta jatah pengelolaan tertentu dianggap tidak bagus untuk keberlangsung usaha.

Hal ini pun dikeluhkan oleh Kamar Dagang dan Industri Provinsi Jawa Barat (Kadin Jabar).

Ketua Kadin Jabar Almer Faiq Rusydi menuturkan, adanya premanisme atau pungutan liar pada pelaku usaha pada skala manapun bisa menurunkan minat investasi. Untuk itu, dalam waktu dekat Kadin Jabar akan mengumpulkan kembali para pelaku usaha meminta informasi jelas dari mereka mengenai informasi adanya gangguan dari berbagai ormas.

"Karena saya belum mendapatkan data yang akurat. Insya Allah Minggu depan akan dilakukan rapat koordinasi dengan Kadin Indonesia dan stakeholder terkait untuk membahas itu,” ujar Almer kepada wartawan usai mengikuti kegiatan Tasyakur Bi Nikmah berbagi dengan anak yatim di Kantor Kadin Jabar akhir pekan kemarin.

1. Iklim investasi harus bisa kondusif

Ilustrasi orang muda melihat grafik investasi (pixabay.com/tumisu-148124)

Almer mengatakan, aksi pungutan liar (pungli) dan premanisme yang terjadi di kawasan industri sudah mulai menimbulkan kekhawatiran. Namun, ia tetap optimis bahwa kebijakan yang tegas dan kerja sama antarapemerintah serta pelaku usaha akan segera mengembalikan iklim investasi yang kondusif.

“Saya yakin apa yang disampaikan Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi pada saat pelantikan di istana negara sudah cukup jelas dan kita sebagai organisasi tentunya harus mendukung program yang disampaikan pak Gubernur,” katanya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, kata dia, sejumlah pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur, pemerintah, TNI/Polri, dan Kejaksaan. MoU tersebut diharapkan menjadi dasar pembentukan regulasi baru yang dapat memberikan solusi efektif terhadap aksi premanisme, sehingga, menciptakan suasana investasi yang nyaman dan aman di Jabar.

2. Ormas bisa dirangkul untuk tingkatkan pemasukan industri

default-image.png
Default Image IDN

Kadin Jabar pun, kata dia, berkomitmen untuk mendukung penuh inisiatif pemerintah, terutama melalui Operasi Jabar Manunggal yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat.

"Kami apresiasi ya kepada Gubernur dan juga pemerintah dan stakeholder, karena tadi juga saya hadir di acara serah terima jabatan di Gedung DPRD yang mana ada MoU antara pemerintah, TNI/Polri dan Kejaksaan. Kita akan bersama-sama dengan pemerintah untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan aman di Jawa Barat,” papar Almer.

Rencananya, pekan depan Kadin Jabar akan berkordinasi dengan bagian kawasan industri di Kadin Indonesia untuk membahas secara tuntas berbagai gangguan aksi premanisme yang terjadi di Kabupaten/Kota di Jabar. Pertemuan ini mencakup upaya untuk merangkul ormas sebagai mitra kerja profesional, dengan melibatkan pelatihan yang diharapkan mampu mengubah peran ormas menjadi kontributor positif dalam dunia usaha.

“Kami berharap organisasi masyarakat ini bisa dirangkul untuk bisa bergabung secara profesional. Karena, saya yakin program pemerintah sendiri melalui Presiden Prabowo Subianto bahwa kita harus bergotong royong demi mewujudkan iklim usaha yang kondusif dan terwujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” katanya.

3. Pertumbuhan ekonomi di Jabar harus digenjot lagi

Ketidakpastian Ekonomi (rri.co.id)

Kadin Jabar optimistis terhadap kepemimpinan baru Gubernur Jabar yang langsung mengambil langkah tegas dengan peluncuran Operasi Jabar Manunggal.Meskipun berbagai tantangan masih ada, optimisme dari seluruh pemangku kepentingan masih ada.

"Dengan keyakinan bahwa sinergi dan kebijakan tegas akan mengembalikan kepercayaan investor serta mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jabar.

Kadin Jabar sendiri, menggelar kegiatan Silaturahmi dan Tasyakur Bi Nikmah, berbagi santunan serta makan bersama puluhan anak yatim dan masyarakat tidak mampu di lingkungan kantor Graha Kadin Jabar. Yakni, anak yatim dan dhuafa di daerah Kelurahan Kacapiring Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. "Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat gotong royong yang menjadi landasan dalam mewujudkan iklim usaha yang lebih baik di Jawa Barat," katanya.

Share
Editorial Team