Jasa Raharja dan Alunjiva Indonesia Perkenalkan Fabrikasi DigitalPembuatan Kaki Palsu

Bandung, IDN Times - Jasa Raharja bersama Alunjiva Indonesia, sebuah
platform edukasi kesehatan mental dan peningkatan kapasitas, serta kapabilitas
disabilitas, meluncurkan program kolaboratif "Berdaya bersama Jasa Raharja".
Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa
(29/10/2024).
Program ini berfokus pada peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas daksa
dengan pendekatan teknologi pada proses pembuatan kaki palsu yang lebih efisien
dan berkualitas. Kolaborasi tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan ekosistem
yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada 2023 angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 116 ribu kasus. Hal itu
telah mengakibatkan banyak korban mengalami disabilitas daksa, dimana dari
2.126.000 penyandang disabilitas di Indonesia, sebanyak 717.312 adalah disabilitas
daksa.
Namun, hampir setengah dari mereka masih kesulitan mendapatkan alat bantu
mobilitas yang nyaman dan berkualitas. Di sisi lain, penyandang disabilitas juga
menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi, khususnya dalam hal aksesibilitas
mobilitas.
1. Tingkatkan kualitashidup para penyandang disabilitas daksa
Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menyampaikan bahwa
program Berdaya bersama Jasa Raharja, bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup para penyandang disabilitas daksa. Khususnya melalui pelatihan Fabrikasi
Digital menggunakan teknologi 3D Scanning dan 3D Printing untuk pembuatan kaki
palsu.
“Program ini melibatkan 5 vendor UMKM penyedia kaki palsu yang akan diberikan
pelatihan guna mengembangkan teknologi pembuatan alat bantu mobilitas yang lebih
adaptif dan fungsional. Di akhir program, 5 orang disabilitas daksa korban kecelakaan
lalu lintas jalan, akan mendapatkan bantuan mobilitas, yaitu kaki palsu dari peserta
vendor yang mempraktikkan hasil pelatihan ini,” papar Dewi.
2. Hasil kolaborasi pentahelix
Dewi menambahkan bahwa kolaborasi pentahelix ini melibatkan pemerintah, industri
kreatif, akademisi, komunitas, dan media. Selain menciptakan alat bantu mobilitas
yang lebih terjangkau dan berkualitas, menciptakan ruang kolaboratif, program ini juga
diharapkan memberikan solusi mobilitas yang lebih nyaman dan efektif bagi
penyandang disabilitas daksa.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen Jasa Raharja dalam melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Melalui inisiatif ini, Jasa Raharja
tidak hanya memberikan perlindungan berkelanjutan bagi masyarakat, tetapi juga memberdayakan penyandang disabilitas daksa dengan teknologi kaki palsu yang lebih adaptif,” ungkapnya.
3. Wujudkan lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia
Sementara itu, Co Founder Alunjiva Indonesia, Fanny Evrita, berkomitmen akan terus mendampingi program ini, termasuk memastikan keberlanjutan teknologi dan pelaksanaannya di lapangan.
“Selain meningkatkan keterampilan vendor UMKM, program ini diharapkan mampu menciptakan sinergi antar-sektor untuk mewujudkan lingkungan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia,” ucapnya.















