HMPV Berbeda dengan COVID-19, Dinkes Jabar Minta Jangan Panik

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyatakan, tingkat fatalitas virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di China, berbeda dengan COVID-19.
Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan, HMPV ini bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
Selain itu, HMPV sifatnya mirip dengan flu di mana sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
"Tidak perlu dikhawatirkan, mungkin awal-awal sih, karena belum sering terpapar daya tahan tubuh kita banyak yang terkena. Setelah sekarang itu sebenarnya sudah cukup bisa melawan," ujar Rochady, Kamis (9/1/2024).
1. Tingkat fatalitas tidak tinggi

Rochady mengungkapkan, virus HMPV hanya menyerang paru-paru dan orang dengan kekebalan tubuh yang bagus. Fatalitasnya pun tidak terlalu tinggi, berbeda dengan virus COVID-19 yang merupakan virus varian baru.
Meski demikian, Pemprov Jabar masih menerapkan status siaga karena belum ada satupun yang dilaporkan terkena virus itu.
"Jadi sekarang dalam tingkat waspada, fatality rate-nya kan tidak terlalu tinggi. Jadi masyarakat tidak usah panik itu pertama, kedua di China itu meningkat kasusnya ternyata kan hoak. Jadi masyarakat jangan terlalu panik," ucapnya.
2. Masyarakat diminta tetap waspada

Meski demikian, Rochady tetap meminta agar masyarakat perlu meningkatkan imunitas, kebersihan diri dan rajin mencuci tangan. Menurutnya, masyarakat juga bisa melakukan antisipasi seperti saat adanya virus COVID-19.
"Kemudian tidak menyentuh alat-alat di area umum, juga untuk yang sakit juga kalau bisa menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada keluarganya," katanya.
3. Menkes pastikan virus ini beda dengan COVID-19

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir soal virus HMPV yang masuk Indonesia. Menurutnya virus itu sudah ada sejak tahun 2001.
"HMPV virus lama yang masuk ke Indonesia dengan tingkat kematian nol," ujarnya saat melakukan Kunjungan Kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah Mohamad Husein (RSMH) Palembang Rabu (8/1/2025).
Budi menyebut, HMPV tidak seperti COVID-19 yang mengakibatkan kematian. Apalagi, HMPV yang sudah ada sejak lama secara otomatis sudah membentuk imunitas bagi tubuh manusia dan imun tersebut sudsh menjadi benteng pertahanan.
"Imunitas terbentuk didukung dengan pengenalan sel darah putih di tubuh inangnya, dan menyebabkan tingkat kematian rendah dari kasus HMPV yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya," katanya.