Hasil Tes Psikologi Dokter Priguna Masih Belum Keluar

Bandung, IDN Times - Polisi masih belum menerima hasil tes psikologi tersangka kasus pemerkosaan dokter Priguna Anugerah Pratama. Saat ini, aparat masih menunggu hasil tes tersebut.
"Masih berlanjut, belum ada hasil," ungkap Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Senin (21/4/2025).
Surawan menuturkan, tes psikologi terhadap Priguna tidak hanya dilakukan satu kali, melainkan beberapa kali tes. Mereka juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari Puslabfor yang dikabarkan belum rampung.
"Kan itu berapa kali, psikologi gak sekali. Puslabfor juga (masih belum selesai)," ujar dia.
1. Segera serahkan bukti ke PN

Surawan mengatakan, Polda Jabar akan segera menyerahkan berkas pemeriksaan penyidikan Priguna, setelah hasil psikologi dan Puslabfor telah usai diterima. Terkait rencana rekontruksi, Surawan mengatakan bahwa hal itu menunggu arahan Jaksa Penuntut Umum.
"Kan nanti kalau temen-temen dari JPU gak ada permintaan ga akan dilaksanakan (rekontruksi). Kalau berkas sudah cukup ngapain dilaksanakan," tuturnya.
2. Sudah periksa 17 saksi

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat masih menyelidiki kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter Priguna yang menjadi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjajaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan (RS) Hasan Sadikin, Kota Bandung.
Terbaru, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) telah memeriksa 17 orang sebagai saksi dalam kasus asusila ini. Delapan saksi di antaranya yang diperiksa adalah pihak rumah sakit.
“Saksi yang diperiksa 17 (orang). Kan ada korban baru, kemudian keluarga korban (juga dimintai keterangan),” kata dia.
3. Dokter lain ikut diperiksa

Dari 17 saksi, delapan orang berstatus bagian dari rumah sakit. Pemeriksaan dilakukan seputar pengawasan terhadap dokter residen Priguna Anugerah Pratama.
Menurutnya, mereka yang dimintai keterangan adalah orang-orang yang ada di sekitar tersangka Priguna, seperti dokter penanggung jawab hingga manajemen Gedung MCHC.
“Dokter yang bareng sama dia, kemudian yang sama-sama menangani pasien itu. Kemudian, juga dokter yang jaga malam itu, penanggung jawab di gedung juga,” katanya.