Harga Sembako Naik, Pemkot Bandung Waspadai Inflasi saat Ramadan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mewaspadai kenaikan angka inflasi saat bulan suci Ramadan. Musababnya, saat ini harga sembako mulai mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional.
Saat ini, harga daging ayam di Pasar Kosambi sudah menyentuh harga Rp38 per kilogram (kg), telur Rp33 ribu per kg, dan Minyakita Rp18 ribu per liter. Sedangkan harga cabai rawit merah naik dari Rp70 ribu per kg menjadi Rp100 ribu per kg.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, agar tidak terjadi inflasi saat bulan Ramadan, dinas terkait sudah melakukan antisipasi dengan berbagai upaya agar harga kebutuhan pokok di pasar tradisional tetap stabil.
"Mudah-mudahan di bulan puasa ini tidak terjadi inflasi. Makanya kami dengan berbagai dinas berkolaborasi sinergi jangan sampai terjadi inflasi," ujar Erwin, Selasa (25/6/2025).
1. Giatkan bazar murah

Untuk mencegah terjadinya inflasi saat Ramadan tersebut, Pemkot Bandung juga sudah mengadakan bazar murah yang digelar di sejumlah kecamatan dengan menyediakan sembako harga yang murah.
Di bazar murah tersebut, untuk telur di bandrol dengan harga Rp 26 ribu per kilogram, sedangkan di pasar Rp 30 ribu per kilogram. Sedangan minyak goreng premium Rp 37.500 per 2,5 kilogram, dan beras premium Rp 74.500 per 5 kilogram.
"Sudah (antisipasi inflasi), makanya kemarin kami menjual bahan pokok dengan harga murah minimal bisa menstabilkan harga karena kita menjaga jangan sampai terjadi inflasi," katanya.
2. Pasar murah bisa ringankan beban masyarakat

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga, pihaknya mengadakan bazar murah di sejumlah kecamatan dan akan dilanjutkan di 30 kecamatan untuk meringankan beban masyarakat.
"Bazar murah ini digelar dalam rangka pengendalian inflasi juga. Kita laksanakan di 30 kecamatan, jadi semua kecamatan ada bazar murah ini," ucap Ronny beberapa waktu lalu.
Dalam bazar murah tersebut, kata dia, disediakan sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, terigu, minyak goreng dan juga kebutuhan lainnya dengan bekerjasama bersama ritel.
"Itu kita adakan karena menjelang bulan Ramadan biasanya kebutuhan pokok masyarakat lebih meningkat. Sehingga kita sediakan dan Alhamdulillah harganya juga lebih terjangkau atau berbeda dengan harga pasar," ujar Ronny.
3. Klaim harga sejauh ini masih kondisi normal

Operasi pasar murah itu digelar dengan skema dua tahap. Tahap pertama diselenggarakan 17-21 Februari 2025, sedangkan tahap kedua diselenggarakan 10-14 Maret 2025.
Pada setiap titik di kecamatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menjual beras medium dengan harga Rp67.500 per 5 kilogram, telur ayam Rp27.500 per kilogram, kentang kecil Rp15.000 per kilogram, hingga cabai rawit merah Rp60.000 per kilogram.
Ia memastikan jelang memasuki Ramadan ini sejumlah harga kebutuhan pokok dalam kondisi normal.
“Berdasarkan pantauan minggu lalu, stok dan harga kebutuhan pokok masih stabil. Untuk informasi lebih lanjut dan terkini, masyarakat dapat mengecek langsung media sosial @bdg.perdaganganindustri,” kata dia.