Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gus Kautsar: Terus Bersatu dan Kompak untuk Jadi Pemimpin Bangsa

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Ratusan ajengan anom atau ajengan muda se-Jawa Barat antusias menyambut kedatangan ulama muda kharismatik asal Jawa Timur KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar dalam acara Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri.

Berdasarkan pantauan dilokasi, Gus Kautsar nampak datang ke lokasi Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri di Kantor DPW PKB Jawa Barat di Jalan KH Ahmad Dahlan No 1b Kota Bandung pada Selasa, 11 Oktober 2022, sekitar pukul 19:45 WIB.

Turut mendampingi Koordinator Nasional Gerakan Nahdliyin Bersatu (GNB) ini KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam yang mana merupakan cucu KH Bisri Syansuri, salah satu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dari Pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

Kedatangan dua ulama muda kharismatik ini disambut langsung oleh Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda, Sekretaris DPW PKB Jawa Barat Acep Jamaludin, dan Sektetaris PWNU Jawa Barat KH Dawam Muhamad.

1. Terus jalankan tiga tradisi PKB

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Dalam sambutannya Syaiful Huda menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Gus Kautsar dan Gus Salam dalam agenda ini.

"Alhamdulillah wasilah Gus Salam dan Gus Kautsar bisa mengumpulkan kiai anom se-Jawa Barat," kata Syaiful Huda.

Huda menjelaskan, ada tiga kredo yang sampai saat ini digaungkan oleh PKB Jawa Barat, pertama menggerakan tradisi, kedua menjaga kehormatan, dan ketiga merebut kemenangan.

"Tradisi aswaja annahdiyah adalah tradisi Islam yang luhur, karenanya dengan menggerakan tradisi aswaja Annahdiyah insyaalah pertarungan politik yang akan kita hadapi akan menang. Menggerakan tradisi adalah nafas perjuangan kita di PKB Jawa Barat," kata Syaiful Huda.

Kedua, menjaga kehormatan, Huda mengatakan perjuangan PKB sejatinya adalah menjaga kehormatan para kyai para ulama.

"Mudah-mudahan kita senatiasa ikhlas dan terus berjuang supaya bisa menjaga tradisi warisan Gus Dur di abad 21 yakni PKB," katanya.

"Insyaalah lewat kemenangan di tahun 2024, PKB Jawa Barat bisa menjaga kehormatan dari warisan kyai," ujarnya.

Kredo ketiga merebut kemenangan, Huda menerangkan gerakan dakwah dan gerakan politik adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

"Merebut kemenangan lewat politik adalah jalan terbaik untuk menjaga kehormantan aswaja annahdiyah. Karena itu langkah kita menyatukan gerakan Islam dan gerakan politik yang dilakukan PKB adalah jalan terbaik," katanya.

2. Tetap jaga persatuan dan kekompakan warga

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Gus Salam mengaku, bangga dan bahagia bisa hadir dalam Halaqoh Siyasah dan Harokah Santri ini, yang mana bisa bertemu langsung bersama pejuang-pejuang NU di Jawa Barat yang tantangannya berat dari Jawa Timur.

Selanjutnya, Gus Salam mengatakan dari sejumlah undangan yang dia hadiri di kantor PKB baik di level DPC, DPW, maupun DPP selalu merasa nyaman.

"Dimanapun kami merasakan di Kantor PKB merasa di rumah sendiri, tidak sungkan. Itu membuktikan PKB Berhasil menjadikan tempat nyaman bagi pejuang Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Sementara itu dalam pemaparan materinya, Gus Kautsar mengingatkan pentingnya persatuan dan kekompakan warga nahdliyin sebagaimana yang telah dinasihatkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari dalam Kitab Qonun Asasi.

"Mbah Hasyim dengan segala keagungannya, dengan segala kebesarannya telaten bener, untuk memastikan semua kerabat, semua kenalan, semua santrinya untuk bersatu padu memenangkan Indonesia, dan berhasil," kata Gus Kautsar.

"Kalo panjenang bersatu sudahlah, kita pingin santri menjadi pemimpin bangsa, kita ingin santri mewarnai bangsa, tidak akan pernah menjadi mustahil, dan tidak akan menjadi hal yang sulit," sambungnya.

3. Santri harus berperan warnai bangsa di berbagai sektor

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Terakhir Gus Kautsar berpesan agar santri ikut berperan dalam mewarnai bangsa, baik di jalur pendidikan, ekonomi bahkan politik sesuai kapasitas dan fungsinya masing-masing.

Termasuk juga menyinggung nama Gus Muhaimin yang saat ini akan berkontetasi dalam politik nasional sebaga representasi dari kalangan santri di tahun 2024 mendatang.

"Hari ini kenapa kita kita menyebut Gus Muhaimin, karena yang punya potensi dia, kalau saya punya potensi yah saya langsung sebut nama saya," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Penembakan Gas Air Mata di Unpas-Unisba Langgar HAM? Ini Kata Menteri Pigai

04 Sep 2025, 21:45 WIBNews