Penembakan Gas Air Mata di Unpas-Unisba Langgar HAM? Ini Kata Menteri Pigai

- Menteri HAM Pigai belum pastikan penembakan gas air mata di Unpas-Unisba melanggar HAM
- Pigai menegaskan kunjungannya ke kampus untuk memastikan kebebasan akademik tetap terjaga
- Pigai enggan memberikan jawaban jelas soal tindakan polisi dan menyatakan fokusnya pada pemulihan korban
Bandung, IDN Times - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai belum bisa memastikan penembakan gas air mata di sekitar Kampus Unisba dan Unpas, Jalan Tamansari, Kota Bandung pada Senin (1/9/2025) malam, sebagai tindakan pelanggaran HAM.
Bahkan, Pigai yang saat itu meninjau langsung dan bertemu dengan rektor sekaligus deretan pimpinan Unisba enggan memberikan jawaban yang pasti soal unsur pelanggaran HAM atas tindakan dari aparat.
1. Datang cuma memastikan kondisi terkini usai kejadian

Pigai hanya menegaskan kedatangannya ke Kampus Unisba bertujuan untuk memastikan aktivitas kampus tetap berjalan. Sebelumnya dia juga melihat langsung kondisi mahasiswa Unisba yang tengah dirawat di RSHS bandung karena dilindas motor Brimob saat aksi massa di Bandung.
"Saya ke sini terkait dengan kebijakan pemerintah soal Asta Cita nomor satu, salah satu poin adalah kebebasan akademik. Saya sebagai Menteri HAM datang ke sini bertemu rektor dan di kampus ini saya ingin memastikan bahwa kebebasan akademik tetap terlestari, kedigdayaan akademik tetap jalan," ucap Pigai di Unisba, Kamis (4/9/2025).
2. Enggan menjawab jelas apakah ini melanggar HAM atau tidak

Saat ditanya oleh awak media terkait potensi pelanggaran HAM dari tindakan polisi yang menembakkan gas air mata ke arah kampus, Pigai tidak menjawab secara jelas. Dia hanya menganggap hal tersebut sebagai perkara lain.
"Kalau itu topik lain lagi," kata Pigai, sambil berjalan menuju ke luar kampus.
3. Bungkam terkait oknum pelindas dan penembak gas air mata

Disinggung mengenai kemungkinan polisi mengungkap oknum yang melindas mahasiswa Unisba dan menembakkan gas air mata secara bertubi-tubi ke area yang dekat dengan kampus tersebut, Pigai pun enggan menjawab secara pasti.
"Ya kalau itu topik lain. Saya datang melihat pemulihan korban, karena penting untuk pemulihan korban," kata dia.