Gunung Ciremai Megah, Tapi Hotel di Kakinya Sepi Pengunjung

Cirebon, IDN Times - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kabupaten Kuningan selama Maret 2025 tercatat mengalami penurunan signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan mencatat, TPK hotel gabungan bintang dan nonbintang hanya mencapai 13,86 persen atau turun 12,81 poin dibandingkan bulan Februari 2025 yang tercatat sebesar 26,67 persen.
Bulan Ramadan yang berlangsung sepanjang Maret disebut-sebut sebagai faktor dominan penyebab lesunya aktivitas perhotelan di wilayah ini.
1. Penurunan signifikan hotel bintang dan nonbintang

Berdasarkan data resmi yang dirilis BPS Kabupaten Kuningan, TPK hotel bintang selama Maret 2025 hanya berada di angka 15,35 persen. Angka ini anjlok 17,87 poin dibandingkan dengan Februari 2025 yang mencatatkan tingkat hunian sebesar 33,22 persen.
Jika dibandingkan dengan Maret 2024, TPK hotel bintang tahun ini juga menunjukkan penurunan sebesar 5,36 poin, dari sebelumnya 20,71 persen.
Kondisi serupa juga dialami oleh hotel nonbintang. Selama Maret 2025, tingkat penghunian kamar di hotel nonbintang hanya sebesar 12,54 persen, menurun 8,75 poin dari bulan sebelumnya (21,29 persen).
Dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2024, penurunan tercatat sebesar 2,60 poin, dari 15,14 persen menjadi 12,54 persen.
Kepala BPS Kabupaten Kuningan, Irna Afrianti mengatakan, penurunan TPK ini merupakan cerminan dari dinamika musiman, khususnya berkaitan dengan pelaksanaan ibadah puasa.
“Bulan Ramadan memiliki karakteristik tersendiri dalam perilaku masyarakat. Aktivitas wisata menurun tajam karena masyarakat lebih fokus menjalankan ibadah, mudik, dan berkumpul bersama keluarga. Ini yang membuat okupansi hotel, baik bintang maupun nonbintang, mengalami penurunan drastis,” ujar Irna, Kamis (15/5/2025).
2. Tamu menginap singkat, daya tarik wisata menurun

Selain tingkat hunian kamar yang menurun, data BPS juga menunjukkan bahwa rata-rata lama menginap tamu di hotel selama Maret 2025 tidak mengalami peningkatan berarti. Untuk hotel bintang, tamu menginap rata-rata hanya 1,17 malam.
Sementara itu, di hotel nonbintang, rata-rata lama menginap hanya satu malam. Untuk tamu asing, durasi menginap tercatat satu malam, sedangkan tamu domestik atau nusantara menginap rata-rata selama 1,08 malam.
Angka-angka ini menunjukkan Kabupaten Kuningan belum menjadi destinasi utama untuk wisatawan yang ingin menginap dalam jangka waktu lama.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari minimnya event atau atraksi wisata unggulan selama bulan Ramadan, kurangnya promosi, hingga ketatnya persaingan dengan daerah wisata lain seperti Bandung, Garut, atau Cirebon.
“Kondisi ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Kabupaten Kuningan sebenarnya punya potensi besar dari sisi alam dan budaya. Tapi kalau tidak ada strategi promosi yang tepat, tamu hanya akan datang sebentar dan tidak terdorong untuk tinggal lebih lama,” ujar Irna.
3. Strategi promosi dan kolaborasi diperlukan

Melihat tren penurunan TPK baik secara bulanan maupun tahunan, Irna mendorong pemerintah daerah dan para pelaku industri perhotelan untuk melakukan evaluasi dan pembenahan menyeluruh.
Ia menekankan pentingnya strategi promosi yang agresif dan terarah guna mendongkrak okupansi hotel, terutama setelah bulan Ramadan berakhir.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi dan persiapan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku wisata, perhotelan, hingga pelaku UMKM sangat penting dalam menciptakan paket wisata menarik,” katanya.
Irna menyarankan agar pemerintah daerah menggandeng travel agent, influencer media sosial, serta memanfaatkan platform digital untuk promosi.
Menurutnya, generasi muda sebagai target utama wisata saat ini sangat terpengaruh oleh media visual dan narasi yang kuat di media sosial.
“Kami harus beradaptasi dengan cara baru dalam promosi pariwisata. Event lokal, wisata alam, kuliner khas Kuningan, semua itu harus dikemas dalam narasi yang menarik dan dipromosikan dengan cara modern. Jika tidak, Kuningan akan terus tertinggal dari daerah-daerah lain,” tuturnya.