Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diserang Kampanye Negatif di Media Sosial, Dikdik Lapor Bawaslu

Calon Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan Menunjukan Akun Media Sosial yang Menyerangnya. (Rizki/IDN Times)

Cimahi, IDNTimes - Calon Wali Kota Cimahi nomor urut satu Dikdik Suratno Nugrahawan mengakui mendapat banyak serangan negatif lewat media sosial TikTok. Konten yang wara-wiri di media sosial itu menurutnya tidak berdasar.

"Di medsos jiga ada akun palsu yang cenderung menyerang saya, lebih menampilkan bahwa saya memiliki hal negatif," kata Dikdik saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2024).

Mantan Sekretaris Daerah Kota Cimahi itu menyebutkan konten yang disebar lewat Tiktok mengenai dirinya sama sekali tidak berdasar dan cenderung mengarah kepada kampanye hitam atau black campaigne.

Ia mengaku sudah mengetahui akun tersebut berafiliasi dengan salah satu pasangan calon di Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi.

"Gak berdasar dan cenderung menyerang saya. Saya tahu ini berkaitan dengan kontensan nomer berapa, saya imbau hentikan aktivitas akun anda," imbuh Dikdik.

1. Minta pendukungnya tak membalas

Calon Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi Nomoe Urut 1, Dikdik S Nugrahawan-Bagja Setiawan. (Rizki/IDN Times)

Pada Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dikdik berpasangan dengan Bagja Setiawan. Mereka diusung PKS, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai NasDem.

Meski mendapat serangan negatif lewat media sosial, Dikdik meminta para pendukung dan relawannya tidak melakukan hal serupa. Lebih baik, kata dia, melakukan kampanye yang sehat dan sesuai aturan yang diperbolehkan.

"Kami gak boleh lakukan hal sama tapi klarifikasi boleh, kampanye lakukan dengan cara baik," ucap Dikdik.

2. Dikdik sebut APK banyak dirusak

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan - Bagja Setiawan. (Istimewa)

Selain kampanye negatif via media sosial, Dikdik juga mengaku prihatin karena banyaknya alat peraga kampanye (APK) miliknya yang dirusak orang tidak dikenal. Menurutnya, prilaku tersebut sangat tidak bermartabat.

"Saya sendiri merasa sedih dengan perpolitikan Pilkada ini dan mungkin saya termasuk paslon yang menjadi korban. Saya gak tau pelakunya tapi menunjukan ketidakberadaban terkait perusakan APK di semua sudut kota yang saya pasangi," ujar dia.

Dikdik berharap semua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Kota Cimahi untuk mengedepankan ide dan gagasan dibandingkan cara-cara yang melanggar aturan. Ia mengaku sudah melaporkan terkait perusakan APK kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cimahi.

"Sudah lapor ke Bawaslu Kota Cimahi. Saya mengimbau pelaku hentikanlah perbuatan untuk merusak APK atau perbuatan lainnya yang bisa mengotori Pilkada ini. Saya berharap tetap kondusif dan menghasilkan pemimpin berdasarkan ide dan gagasan yang berpihak kepada masyarakat," kata Dikdik.

3. Bawaslu bersuara

Ilustrasi perempuan dalam ajang Pilkada (IDN Times/Aditya Pratama)

Dihubungi terpisah Ketua Bawaslu Kota Cimahi Fathir Rizkia Latif mengatakan, ia sudah menerima laporan terkait perusakan APK dari tim pasangan nomor urut satu. Mereka saat ini tengah melakukan penelusuran.

"Kami sudah menerima laporannya dan sedang dilakukan penelusuran. Barang bukti yang kita terima berupa CCTV, tapi memang terduganya menggunakan helm dan plat nomernya tidak terlihat," ujar dia.

Namun untuk pelaporan terkait kampanye negatif yang dikeluhkan Dikdik, Fathir menyebutkan sejauh ini belum menerimanya.

"Untuk yang di media sosial saya belum menerimanya, tapi nanti saya konfirmasi dan pastikan lagi," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ferry Rizki
Galih Persiana
Ferry Rizki
EditorFerry Rizki
Follow Us