Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dinding Pematang Kolam Ponpes Ambruk, 4 Santri Tewas-5 Alami Luka

TKP dinding kolam ponpes ambruk menimpa santri (IDN Times/Fatimah)

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Dinding pematang kolam di kawasan salah satu pondok pesantren wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ambruk. Akibatnya, empat orang santri meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu tepatnya terjadi di Jalan Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (13/11/2024) malam. Korban merupakan santri sekaligus siswa yang masih duduk di bangku SMP.

Adapun inisial korban yang meninggal dunia yaitu MF, MDA, MAR dan MR. Kemudian korban luka ringan inisial AN dan AD, sedangkan luka berat yaitu AND, WA dan NA.

1. Kronologi santri tertimpa reruntuhan

Dinding yang ambruk menimpa santri (IDN Times/Fatimah)

Kasubsi PIDM Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Rulli Bachtiar mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang penjaga peternakan sapi di Ponpes berinisial IN (25). Ia mendengar teriakan salah satu santri yang meminta pertolongan.

"Saksi yang melihat beberapa santri tertimpa reruntuhan langsung meminta bantuan kepada yang lain untuk melakukan evakuasi terhadap anak-anak yang tertimpa dinding pematang kolam yang roboh," kata Ade, Kamis (14/11/2024).

"Anak santri tersebut sembunyi di antara dinding yang roboh karena diduga tidak ikut kegiatan pengajian rutin (membolos) dan selanjutnya pihak ponpes melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kadudampit sekitar pukul 24.00 WIB," sambungnya.

2. BPBD sebut longsor susulan

Ambulans mengantar santri yang tewas tertimpa dinding pematang kolam (IDN Times/Fatimah)

Sebelum peristiwa nahas terjadi, lokasi itu sempat longsor pada 5 November 2024 lalu. Lokasi itu pun dilarang untuk didatangi bahkan untuk dilewati sekali pun.

"Ini adalah longsor susulan kayaknya, longsor susulan, sebetulnya kejadiannya terjadi pada tanggal 5 November longsor besarnya itu cuma pada saat itu, malam juga terjadi hujan sehingga terjadinya longsor susulan yang mengakibatkan dampak ada beberapa siswa yang meninggal dunia dan luka-luka," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena.

Pihaknya mencatat, kawasan ponpes tersebut sudah terjadi tiga kali bencana alam longsor. Oleh sebab itu, kewaspadaan dan mitigasi bencana harus disiapkan oleh pengelola pondok pesantren.

"Yang pertama tentunya karena masih ada dua kolam, disarankan kepada pihak ponpes untuk segera dikosongkan. Kemudian alur air lebih dirapihkan supaya yang kemarin longsor itu tidak bertambah lagi karena kita ketahui bahwa sekarang ini kita sedang siaga bencana hidrometeorologi sampai bulan Maret," jelasnya.

3. Ponpes buka suara

Santri tewas usai tertimpa dinding pematang kolam (IDN Times/Fatimah)

Sekretaris Jenderal Yaspida Sukabumi, Rahmat Adi Kusuma mengatakan, lokasi kejadian dengan asrama para santri cukup jauh. Terlebih, ia pun mengklaim sudah menyosialisasikan kepada para santri bahwa lokasi tersebut dilarang untuk dilewati karena rawan longsor. Dinding pematang kolam yang roboh tersebut itu memiliki ketinggian sekitar 1 meter lebih.

"Tentunya kami pun agak sedikit bingung ada anak/anak di sana pada waktu kegiatan pengajian. Karena kebetulan korban meninggal dunia ini semua kelas VIII. Korban luka-luka mayoritas kelas VIII dan XI, berusia sekitar 13 tahun," kata Rahmat.

Pihaknya memastikan, bahwa seluruh biaya rumah sakit dan pemulasaran akan ditanggung oleh ponpes. Atas peristiwa tersebut, dia juga akan melakukan evaluasi.

"Dari pihak ponpes tentunya, sudah dimasukkan ke rumah sakit, masalah pembiayaannya kami dari ponpes insyaallah akan menanggung semua, begitupun untuk korban meninggal dunia sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing alhamdulillah mereka menerimanya dengan baik dan tentunya insyallah akan ada santunan-santunan yang akan diberikan kepada para korban," ujarnya.

Empat orang santri yang meninggal dunia saat ini sudah diantarkan ke rumah duka. Sedangkan, lima orang santri yang mengalami luka masih menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara Secapa Polri, Sukabumi.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Siti Fatimah
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us