5 Demonstrasi Besar dalam Sejarah Dunia, Wajib Tahu!

- Aksi protes petani India (2020–2021)
- Lebih dari 250 juta orang turun ke jalan untuk mendukung petani
- Pemerintah India mencabut undang-undang pertanian yang kontroversial setelah tekanan publik
- George Floyd dan gerakan 'Black Lives Matter' (2020)
- Pembunuhan George Floyd memicu demonstrasi besar di 75 kota di Amerika Serikat dan dunia
- Jutaan orang menuntut keadilan dan perubahan sistem kepolisian dengan slogan Black Lives Matter
- Women’s March (2017)
- Sehari setelah pelantikan Pres
Sepanjang sejarah, masyarakat di berbagai negara pernah turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mulai dari isu pertanian, hak asasi manusia, hingga lingkungan, aksi-aksi ini membuktikan bahwa suara rakyat bisa membawa perubahan besar.
Tidak hanya di Indonesia, demonstrasi besar juga nyatanya terjadi di negara lainnya. Penasaran? Berikut lima demonstrasi terbesar dalam sejarah dunia yang patut dikenang:
1. Aksi protes petani India (2020–2021)

Pada 2020, pemerintah India mengeluarkan undang-undang pertanian yang dianggap lebih menguntungkan perusahaan ketimbang petani. Aturan ini melonggarkan sistem penjualan, penetapan harga, dan penyimpanan hasil panen.
Hal tersebut memicu amarah petani karena dikhawatirkan membuat mereka semakin bergantung pada perusahaan besar. Akibatnya, lebih dari 250 juta orang ikut serta dalam aksi mogok dan protes massal mendukung petani.
Tekanan publik akhirnya memaksa pemerintah India mencabut undang-undang tersebut.
2. George Floyd dan gerakan 'Black Lives Matter' (2020)

Kasus pembunuhan George Floyd oleh polisi Derek Chauvin mengguncang dunia. Chauvin menekan leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit setelah Floyd dituduh menggunakan uang palsu.
Dalam rekaman yang beredar, Floyd sempat berkata, “I can’t breathe” sebelum akhirnya meninggal dunia.
Tragedi ini memicu demonstrasi besar-besaran di 75 kota di Amerika Serikat dan berbagai belahan dunia. Dengan slogan Black Lives Matter, jutaan orang turun ke jalan menuntut keadilan dan perubahan sistem kepolisian.
3. Women’s March (2017)

Sehari setelah pelantikan Presiden Donald Trump pada 21 Januari 2017, sekitar 1,5 persen populasi Amerika Serikat ikut serta dalam aksi yang dikenal dengan nama Women’s March.
Pawai ini lahir dari penolakan terhadap sikap Trump yang dianggap merendahkan perempuan, serta pandangan politiknya yang kontroversial. Aksi ini menjadi salah satu demonstrasi terbesar dalam sejarah AS yang menegaskan pentingnya kesetaraan gender.
4. Protes anti-perang Irak (2003)

Pada 15 Februari 2003, jutaan orang di lebih dari 600 kota di seluruh dunia menggelar aksi menolak rencana Presiden AS George W. Bush untuk menginvasi Irak. Bush beralasan invasi dilakukan karena Irak diduga melanggar resolusi PBB terkait senjata pemusnah massal.
Demonstrasi ini disebut sebagai “protes global terbesar dalam sejarah” oleh The New York Times. Di Roma, sekitar tiga juta orang turun ke jalan, di Madrid aksi diikuti lebih dari 1,5 juta orang, sementara di New York sekitar 100 ribu orang berdemonstrasi di dekat markas besar PBB.
Aksi serupa juga terjadi di London, Sydney, Dublin, hingga Tokyo.
5. Hari Bumi pertama (1970)

Tanggal 22 April 1970 menjadi tonggak lahirnya Hari Bumi. Lebih dari 20 juta orang di seluruh Amerika Serikat berpartisipasi dalam aksi lingkungan untuk menuntut udara dan air yang lebih bersih.
Gerakan ini mendapat dukungan bipartisan dari politisi dan menghasilkan sejumlah undang-undang penting, seperti Clean Air Act, Clean Water Act, dan perlindungan spesies terancam punah.
Sejak saat itu, 22 April diperingati setiap tahun sebagai Hari Bumi.
Demonstrasi hari ini dan yang lalu bukan sekadar kerumunan, melainkan sinyal bahwa ada jurang antara kebijakan dan aspirasi, yang jika tak dijembatani, bisa kembali menggelegar di jalanan. Di tengah riuh suara dan keringat yang tumpah di aspal, terselip harapan bahwa perubahan bukan sekadar kata, melainkan langkah yang nyata.
Jangan pernah berhenti bersuara, guys!