Unisba Dorong Peningkatan Ekosistem Industri Kesehatan Halal Indonesia

- Unisba menyusun rencana induk strategis sebagai panduan dalam pengembangan industri kesehatan halal.
- Ekosistem halal menjadi krusial di Indonesia dengan mayoritas muslim, dapat mendongkrak perekonomian dan memastikan keberlanjutan.
- Simposium ini mencerminkan komitmen Unisba dalam memajukan penelitian multidisiplin serta mendorong keterlibatan masyarakat di ASEAN.
Bandung, IDN Times - Industri kesehatan dalam negeri terus mengupayakan kehalalan dalam setiap bahan baku, produksi, hingga pengemasan. Ini dilakukan agar produk yang diterima khususnya masyarakat muslim terjamin.
Wakil Rektor II Unisba Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah mengatakan, kampusnya memiliki mandat dalam pengembangan kehalalan industri kesehatan. Terlebih Unisa memiliki fakultas farmasi dan kedokteran yang bisa ikut serta dalam perumusan ekosistem tersebut.
"Kita sedang mengupayakan terusama dalam konteks penelitian dan pengabdian masyarakat. Termasuk misalnya dala pengadaan obat-obatan ini harus dipastikan betul dari awal sampai akhir produksi dijamin halal," kata Atih dalam 8th Bandung Annual International Conference (BAIC), Rabu (10/9/2025).
1. Siapkan rencana induk strategis

Dia menyebiut bahwa salah satu misi utama yang diusung adalah menjadi pelopor dalam pengembangan industri kesehatan halal. Untuk itu, Unisba telah menyusun rencana induk strategis sebagai panduan dalam pelaksanaan langkah-langkah jangka panjang di bidang pendidikan, penelitian, inovasi, dan keterlibatan masyarakat.
“Kami berharap konferensi ini dapat menjadi pemicu lahirnya inspirasi, motivasi, serta kolaborasi lintas disiplin dalam memajukan ekosistem halal dan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
2. Bisa mendongkrak perekonomian

Menurutnya, ekosistem halal menjadi hal krusial khususnya di Indonesia dengan masyarakat yang mayoritas adalah muslim. Baik produk maupun jasa dengan cap halal kerap menjadi buruan masyarakat untuk memenuhi setiap kebutuhan.
Dengan diskusi bertema Halal Ecosystem and Sustainability, Unsiba ingin memastikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang strategis bagi para ilmuwan, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk berbagi wawasan sekaligus memperluas jejaring akademik.
“Tema ekosistem halal ini mencerminkan keselarasan visioner yang menekankan bagaimana pengembangan ekosistem halal yang komprehensif dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan keberlanjutan di seluruh dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan," kata dia.
3. Dorong terbentuknya jaringan akademis di ASEAN

Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa simposium ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Unisba dalam memajukan penelitian multidisiplin serta mendorong keterlibatan masyarakat yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam, praktik etis, dan pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, konferensi ini diikuti oleh 298 peserta dari 28 universitas di Indonesia serta 12 universitas luar negeri yang berasal dari Filipina, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand, dan India. Selain itu, BAIC 2025 juga menyelenggarakan lokakarya khusus bertema “Transcending Borders, Transforming Disciplines: A Workshop for Collaborative Excellence Research among Asia Countries” yang melibatkan delegasi dari Indonesia dan Filipina. Lokakarya ini berfokus pada pengembangan penelitian unggul multilateral yang melintasi batas negara dan disiplin ilmu.
“Lokakarya ini mewujudkan semangat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di seluruh Asia, memastikan bahwa hasil BAIC tidak berhenti pada makalah dan presentasi, melainkan berlanjut menjadi kemitraan internasional yang nyata,” ujarnya.
Di sisi lain, Unisba mengantisipasi terbentuknya jaringan akademis yang lebih kuat di kawasan ASEAN dan Asia, lahirnya kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara yang baru, tersusunnya rekomendasi kebijakan praktis yang mengintegrasikan nilai-nilai halal dengan prinsip keberlanjutan, terdokumentasikannya praktik-praktik terbaik untuk dapat direplikasi, serta terwujudnya kontribusi ilmiah yang lebih luas melalui publikasi internasional.