Depok Jadi Kampung Narkoba Terbanyak di Jawa Barat

Bandung, IDN Times– Pada Selasa (26/2), Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat tengah bersuka cita dengan meresmikan kantor baru mereka di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung. BNN pun mengundang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Heru Winarko melaporkan sejumlah fakta terkait peredaran narkotika dan psikotoprika pada Emil. Menurutnya, banyak kampung narkoba yang tersebar di Jawa Barat dan dapat merusak generasi bangsa. Apa saja isi laporan Heru?
1. Ada 15 Kampung Narkoba di Jawa Barat, sebagian melibatkan ibu-ibu

Menurut dia, di Jawa Barat terdapat 15 lokasi yang menjadi kampung Narkoba. Di kampung-kampung itu, terdapat pengguna, pengedar, dan aktivitas transaksi narkoba yang mengkhawatirkan.
“Di kampung-kampung ini bentuk pengedarannya beraneka ragam. Ada yang ibu-ibu juga. Ke depannya perlu ditangani bagaimana agar mereka punya mata pencaharian di luar narkoba,” kata Heru di Gedung BNN Jabar, Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (26/2).
2. Depok jadi kota dengan kampung narkoba terbanyak

Tak hanya itu yang Heru utarakan. Ia pun mengatakan jika Kota Depok punya sembilan kampung yang diduga melakukan pengedaran narkoba. Laporan itu tentu membuat dahi Emil mengernyit.
“Paling banyak di Kota Depok, yaitu sembilan titik. Di Kota Bandung ada satu titik di Andir, lalu Kota Cirebon, Bogor, dan Sukabumi,” tutur Heru.
3. Pemprov harus segera turun tangan

Menurut Heru, apapun aktivitas yang terkait dengan peredaran narkoba di Indonesia harus segera ditangani. Telat menangani, katanya, berpengaruh signifikan dengan kehilangan generasi emas bangsa.
“Teman-teman Pemprov Jabar, khusus untuk Depok koordinasinya berbeda karena Kapolda dan Pangdam-nya berbeda,” katanya. Seperti diketahui, Kota Depok ditangani langsung oleh Polisi Daerah DKI Jakarta dan Komando Daerah Militer Jaya, Jakarta.
4. Sebanyak 1,7 persen warga Jawa Barat menggunakan narkoba
Tak hanya itu yang diungkapkan Heru dalam paparannya. Ia mengatakan, populasi penduduk Jawa Barat sebagai yang tertinggi di Indonesia memang harus mendapat perhatian khusus dalam pencegahan peredaran narkoba.
“Penduduk Jabar mencapai 20 persen populasi nasional, sementara prevelensi pengguna narkotikanya mencapai 1,7 persen. Berarti ada 800-900 ribu pengguna narkoba di Jawa Barat” ujar dia.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik, saat ini Jabar punya 48 juta penduduk. Sebagian besar dari penduduk tersebut berusia muda.
5. Jabar tak punya rehabilitasi pengguna narkoba

Jumlah pengguna narkoba yang membuat miris itu tidak dibarengi dengan adanya pusat rehabilitasi narkoba di Jawa Barat. Namun, meski demikian sebenarnya ada sejumlah tempat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba di Jawa Barat yang ingin sembuh.
Lokasi-lokasi itu berdiri secara independen, tanpa bantuan resmi dari pemerintah. Misalnya Rumah Cemara yang terletak di Kota Bandung. Ada pula Panti Rehabilitasi Narkoba Sekar Mawar di Kabupaten Bandung, dan Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Getsemani Anugerah di Kota Bekasi.