Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dedi Mulyadi Minta Warga Jabar Tidak Konsumtif untuk Lebaran

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta agar masyarakat tidak berperilaku konsumtif dalam menghadapi lebaran 2025. Dia mendorong agar masyarakat belanja secukupnya dan tidak memaksakan membeli pakaian baru dengan cara melakukan pinjaman online (pinjol).

"Ya sederhana aja kalau enggak punya duit jangan maksain. Gitu loh. Jangan sampai ingin melakukan lebaran dengan penuh sukacita dan riang gembiranya berlebihan, tetapi setelah lebaran mengalami derita," ujar Dedi saat ditemui di Gedung Pakuan, Selasa (25/3/2025).

1. Masih banyak bank gelap

Inin Nastain/ Gubernur Dedi Mulyadi

Pemerintah Provinsi sendiri kini tengah berupa mendorong agar masyarakat tidak terlilit utang pinjaman online, bank emok, serta pinjaman lainnya dengan bunga yang sangat tinggi. Menurutnya, hal tersebut harus diselesaikan.

"Karena saya berulang-ulang, problema pertama adalah banyaknya bank gelap. Bahkan ada bank emok, keliling, ada bahkan nyebutnya Bank Pancasila, ada Kusipa. Itu kan melahirkan rantai ekonomi yang menghisap," kata dia.

2. Lebaran tidak melulu soal materi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi mencontohkan, seperti orang yang hendak menikah, jika sekiranya tidak memiliki uang jangan memaksakan menggunakan event organizer (EO), melainkan cukup dengan perayaan sederhana dan khidmat. 

"Kayak orang mau kawinan deh. Kalau kamu enggak punya cukup duit jangan suka pakai EO. Sudahlah pakai tumpengan di rumah saja. Jangan jadi raja sehari tetapi kemudian menderita selamanya," katanya.

"Ya sudahlah lebaran itu kan dilaksanakan dengan kekhusyuan dan tujuan kita dalam beribadah kan tidak mesti harus material," tuturnya.

3. Tertarik pinjol karena sudah tidak bisa pinjam ke teman

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Orang menggunakan pinjol, kata Dedi, merupakan sebuah perilaku hidup seseorang yang konsumtif. Artinya, hal ini bukan melulu soal kebutuhan ekonomi semata. Penggunaan pinjol juga dapat berbahaya jika ilegal.

"Jadi orang tuh banyak yang perilaku hidupnya memang konsumeris. Akhirnya dari konsumeris tuh yang paling mudah itu adalah pinjam. Itu teh pinjam-pinjam teh karena selalu meminjam ke teman-temannya enggak dipercaya," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us