Bukan Penjara, Dedi Mulyadi Berencana Kirim Maling Ayam ke Barak TNI

- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, rencanakan kirim masyarakat bermasalah ke barak TNI.
- Dedi menyanjung Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan menegaskan hukuman berbeda untuk koruptor dan pencuri kecil.
- Program akan direalisasikan periode Juni-Juli dengan koordinasi Polda Jabar untuk pelaku pencurian di bawah Rp10 juta.
Majalengka, IDN Times- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali berencana mengirimkan kelompok masyarakat bermasalah ke barak TNI. Rencana itu disampaikan Dedi dalam sambutan saat menghadiri pengukuhan pengurus masyarakat adat budaya Danghyang Rundayan Talaga, di alun-alun Talaga, Senin (12/5/2025).
Dalam sambutannya, Dedi juga menyanjung Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, yang disebut-sebut masih keturunan Talaga Manggung, Majalengka. Dengan menggunakan Bahasa Sunda, Dedi menyebut Jaksa Agung sebagai sosok yang berani.
"Jaksa Agung ngawangun keadilan, ngawangun hukum di Indonesia. Bener teu? (Jaksa Agung membangun keadilan, membangun hukum di Indonesia. Bener gak?)," kata Dedi yang dijawab masyarakat dengan teriakan, "Bener!"
1. Penjarakan koruptor, bebaskan maling ayam

Dalam sambutannya yang menggunakan Bahasa Sunda, Dedi menegaskan yang salah, disalahkan dan yang benar harus dibenarkan. Namun, Dedi menegaskan, tidak perlu ada hukuman untuk maling ayam. Hal itu berbeda dengan koruptor yang harus dihukum.
"Jaksa Agung na hebat teu? Wanian teu? (Jaksa Agung nya hebat gak. Pemberani gak?)," kata dia, yang diiyakan oleh warga yang hadir.
"Koruptor mah penjarakeun, maling hayam mah bebaskeun (koruptor penjarakan. Maling ayam bebaskan). Sabab lamun maling hayam dipenjara engke kaluar ti penjara maling munding. (Sebab kalau maling ayam dipenjara, nanti pas keluar, maling kerbau)," lanjut dia.
2. Maling di bawah Rp10 juta akan dikirim ke barak

Setelah siswa bermasalah dikirim ke barak, Dedi juga berencana untuk melakukan hal serupa kepada pelaku pencurian di bawah Rp10 juta. Dedi menjelaskan, rencana itu kemungkinan akan direalisasikan periode Juni-Juli.
"Simkuring, ngke Bulan Juni-Juli gaduh program sareng para bupati. Nu maling di bawah 10 juta daripada dipenjara mending keneh di-ka barak militer-keun (Saya, nanti Bulan Juni Juli punya program dengan para bupati. Yang maling di bawah Rp10 juta, daripada dipenjara, lebih baik dikirim ke barak militer)," jelas dia.
Untuk merealisasikan program itu, Dedi menjelaskan nantinya akan berkoordinasi dengan Polda Jabar. Dedi menyebut ada beberapa alasan terkait program tersebut.
"Ngke aya kerjasama sareng Polda Jabar. Aya nu dikenal restorasif justice (nanti ada kerja sama dengan Polda Jabar. Ada yang disebut restoratif justice)," kata dia.
"Naon sabab na? Biaya pemeriksaanna, biaya penyidikanna, biaya penuntutanna, biaya sidangna, biaya penjarana lewih mahal dibanding nu dipaling na. (Apa sebabnya? Biaya pemeriksaan, penyidikan, penuntutan, sidang, penjara lebih mahal dibanding (harga) yang dicurinya)," lanjut dia.
3. Maling ayam dipenjara, berpeluang memunculkan kemiskinan baru

Ketika pelaku pencurian kelas kecil itu sudah ada di barak militer, mereka akan diarahkan untuk bekerja.
"Sina kuli manggul, sina kuli macul, sina kuli tandur, sina kuli nembok, sina kuli nyemen. Engke urang arahkeun ngarah daek digarawe (suruh jadi kuli panggul, nyangkul, tanam, bikin dinding, bikin adukan semen. Nanti saya arahkan biar mau bekerja)," kata gubernur.
Dedi menilai, ketika rakyat kecil dipenjara lantaran mencuri dengan harga yang tidak besar, bisa menimbulkan masalah baru. Apalagi kalau pelaku itu adalah sosok yang selama ini sebagai pencari nafkah.
"Lamun jelma letik dipenjarakeun, malingna ukur maling hayam, pamajikanna eweuh nu ngusahakeun. Rek timana usahana, budakna ngke eweuh nu sakolakeun (kalau orang kecil dipenjarakan, sekadar maling ayam, nanti istrinya tidak ada yang menafkahi. Mau dari mana nafkahnya, nanti anaknya tidak ada yang menyekolahkan)," jelas dia.
"Ngke jumlah kemiskinan anyar bakal lewih loba tinu materi nu dipalingna (nanti jumlah kemiskinan baru bakal lebih banyak dari materi yang dicurinya)," lanjut Dedi.